Suara.com - Kepolisian Nasioanal Haiti menangkap enam pria yang diduga menjadi pelaku pembunuhan Presiden Jovenel Moise di rumahnya sendiri, dalam indisen baku tembak.
Menteri Komunikasi Haiti Frantz Exantus, disadur dari Russian Today Kamis (7/8/2021), mengatakan bahwa para tersangka ditangkap sebelum pukul 06.00 sore (waktu setempat) pada hari Rabu (7/7).
Exantus tidak mengidentifikasi kondisi tersangka yang ditangkap atau mengatakan berapa banyak orang yang ditahan.
Kepala polisi Nasional Haiti Leon Charles kemudian mengatakan pada konferensi pers bahwa dua tentara bayaran ditangkap, sementara empat lainnya tewas dalam baku tembak.
"Polisi masih dalam pertempuran dengan para penyerang," kata Charles dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pada Rabu malam.
"Kami memblokir mereka dalam perjalanan ketika mereka meninggalkan tempat kejadian. Sejak itu, kami bertarung dengan mereka." sambungnya.
Charles menambahkan bahwa tiga petugas polisi yang sempat disandera oleh para pelaku pembunuhan telah dibebaskan.
Perdana Menteri Sementara Claude Joseph mengatakan sebelumnya bahwa ia berjanji dan memastikan melanjutkan kelangsungan negaranya.
Seperti diwartakan The Guardian, duta besar Haiti untuk Washington, Bocchit Edmond, mengatakan para pelaku pembunuhan Presiden Moïse mengaku sebagai anggota Administrasi Penegakan Narkoba AS (DEA).
Baca Juga: Presiden Haiti Tewas Dibunuh di Rumahnya, Para Pemimpin Dunia Langsung Bereaksi
"Ini adalah serangan komando yang diatur dengan baik. Mereka memperkenalkan diri sebagai agen DEA," kata Edmond kepada The Guardian.
Dalam video yang beredar di media sosial, seorang pria dengan terdengar berkata dalam bahasa Inggris melalui megafon: "Operasi DEA, semua orang berdiri, operasi DEA, semua orang mundur, mundur."
Warga di sekitar kejadian melaporkan jika mereka mendengar suara tembakan dan melihat pria berpakaian hitam berlarian.
"Bisa jadi tentara bayaran asing, karena rekaman video menunjukkan mereka berbicara dalam bahasa Spanyol," kata Edmond.
Edmond mengatakan dia telah meminta bantuan Gedung Putih untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku pembunuhan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal