Suara.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menceritakan bagaimana ia dan jajarannya melalukan percepatan dalam penanganan pandemi Covid-19 melalui “Jogo Tonggo". Dalam Webinar Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) bertajuk “Ujian dan Tantangan Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19,” Sabtu (10/7/2021), ia menceritakan tantangan yang dihadapi dengan menghadirkan kebijakan yang bottom up, mikro zonasi, dan berbasis kebudayaan dan social community.
Ganjar bercerita, kondisi di hilir, pada saat pergerakan masyarakat dibatasi melalui kebijakan PPKM Darurat, maka perlu diterapkan kebijakan tidak hanya top-down, namun juga buttom-up. Kebijakan berbasis mikro zonasi diharapkan pergerakan masyarakat semakin dapat dikendalikan.
“Sebenarnya yang Jogo Tonggo itu justru hari ini kita gencarkan kembali, kita gas lagi. Kalau pergerakan masyarakat ruangnya lebih besar, maka mereka akan bergerak ke mana-mana dan itu akan sulit dikendalikan, maka kita coba dengan mikro zonasi,” katanya.
Jogo Tonggo merupakan inovasi pemberantasan Covid-19, berbasis kewilayahan. Melalui Instruksi Gubernur Nomor 1 Tahun 2020, dibentuklah Satgas Jogo Tonggo, yang memberdayakan warga hingga wilayah Rukun Warga (RW).
“Mikro zonasi inilah improvement yang kita lakukan sehingga Jogo Tonggo itu berjalan. Faktanya nih, katanya ada PKK, dasawisma, kelompok tani, karang taruna, ada kiai, ada kelompok agama, tokoh agama, tokoh masyarakat, itu fakta di desa ada, ada pendamping desa, itu fakatanya ada di desa semua, komunitas-komunitas ini sebenarnya karena ada dan hidup di masyarakat, mengapa kemudian kita tidak ajak, itulah Jogo Tonggo,” beber Ganjar.
Sesuai namanya, Jogo Tonggo mengedepankan partisipasi aktif warga untuk saling menjaga dari penularan Covid-19. Jika ada yang terinfeksi Virus Corona, warga dapat saling menjaga dengan memberikan perhatian, dan tidak memberikan stigma pada mereka yang tertular.
"Konsepnya sederhana saja, jagalah tetanggamu jangan kasih stigmatisasi, kamu tak kasih panduan, kamu saya training, sehingga kalau seandainya, kalau ya, nanti bantuan dari pemerintah ‘ngga cukup, jangan ngamuk, tapi dibantu,” imbuhnya.
Ganjar juga bercerita tentang seorang asisten penjual sayuran yang ditemuinya, yang rela menyumbangkan dua ikat kacang panjang yang dimilikinya ke posko. Di tengah keterbatasan penghasilannya, ia berbesar hati berbagi untuk sesama. Pada saat ditanya alasannya dalam menyumbang, sang asisten penjual sayur tersebut berujuar “Kasihan pak, ada yang butuh makan, ini kan soal kemanusiaan.”
“Kaya disamber gledek saya. Itu masyarakat yang kemudian dia memberikan perhatian, ada yg ngasih gelas segala, ditaruh diikat di situ. Ini butuh manjaemen pake Jogo Tonggo untuk me-manage kondisi-kondisi itu,” tutur Ganjar.
Baca Juga: Kemendagri Terbitkan Aturan Perpanjangan PPKM Mikro, 43 Daerah Diperketat
Konsep Jogo Tonggo yang digagas Pemerintah Provinsi Jateng itu juga menjadi salah satu juara dalam acara Top Inovasi Pelayanan Publik, Inovasi Penanganan Covid-19 dan Pengaduan Terbaik 2020, dalam kategori Pelayanan Publik Penanganan Covid-19, dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Dengan konsep itu, Ganjar berharap, seluruh elemen masyarakat dapat terlibat dalam penanganan pandemi beserta dampaknya.
Berita Terkait
-
Ganjar Evaluasi PPKM Darurat: Kurangi Pergerakan, Kunci dari Desa
-
Bantu Pedagang saat Pandemi, Ganjar Pranowo Minta ASN dan Masyarakat Banyak Jajan
-
Kasus Covid-19 Per Hari Masih Tinggi, Ganjar: Gubernurnya Nggak Pintar Kok
-
Beredar Ceramah Ustaz Das'ad soal Penutupan Masjid, Ganjar dan Anies Terkesima
-
Kemendagri Gelar Sosialisasi Penilaian Indeks Inovasi Daerah dan Penghargaan IGA 2021
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Revisi UU Ketenagakerjaan Jadi Kunci Nasib Pekerja Digital, Rieke Diah Pitaloka: Mari Kawal Bersama
-
Gubernur Pramono Tolak Atlet Israel, Menlu 'Lempar Bola' ke Persani dan Imigrasi
-
Bantah Menteri Pigai, Komnas HAM Tegaskan Kasus Keracunan MBG Adalah Pelanggaran Hak Asasi
-
Gus Yasin Buka Kartu: 'Dalang' Islah PPP Ternyata Caleg, Istana Tak Ikut Campur
-
Gebrakan Gibran di Tangerang: Tanam Jagung Pakai Traktor, Minta Bulog Inovasi Demi Swasembada
-
UU PDP Dinilai Bisa Jadi 'Tameng' Pejabat Korup, Koalisi Sipil Minta MK Beri Pengecualian
-
Belum Kelar Soal Ijazah Palsu, Kini Dokter Tifa Curiga Sudjiatmi Bukan Ibu Kandung Jokowi
-
Presiden Prabowo Subianto Lantik Wamendagri III, Mendagri: Perkuat Kinerja Kemendagri
-
Kurir Ekspedisi Terlibat Sindikat Curanmor Lintas Provinsi! Kirim Motor Curian Pakai STNK Palsu
-
Punya Nazar Khusus, Apa yang Dilakukan Prabowo Jika Indonesia Lolos Piala Dunia 2026?