Pada kondisi yang serba bersamaan itu, Dita mengaku sempat mengalami stres. Namun semua itu ditepisnya dengan selalu berpikir ‘positif’ dan menjalani pola hidup sehat.
“Pokoknya selalu berpikir positif dan yakin pasti bakal sembuh. Jangan panik, tetap tenang, ajak ngobrol bayi dalam kandungannya, kalau kami bisa survive lawan virusnya,” ungkapnya.
Kata dia, semakin panik akan berdampak pada kondisi tubuh dan bayi dalam kandungannya.
“Karena dari yang sudah saya alami, semakin panik, malah semakin memperburuk kondisi kesehatan kita,” ujarnya.
Dita juga menambahkan, dukungan dari orang terdekat seperti suami dan keluarga juga penting dalam kondisi tersebut. Beruntung Dita mendapatkan semua itu. Terkhusus dari suaminya yang 24 jam selalu ada untuknya, meski tak bisa bertatap muka langsung.
“Dibantu semangat dari orang-orang terdekat, Insyaallah kita bisa cepat hilangkan virusnya dari tubuh kita,” kata Dita.
Sembuh dan Kondisi Janin Sehat
Di samping itu, tetap berkomunikasi dengan petugas kesehatan harus tetap dilakukan, guna mengontrol kehamilan dan kondisi tubuh.
Kekinian Dita telah sembuh dari Covid-19, kandungannya memasuki usia enam bulan. Keadaan dia dan bayinya dalam kondisi sehat.
Baca Juga: Curhat Ibu Muda Hamil Kondisi Positif Covid, Rasa Cemas Dita Menggunung Hadapi Persalinan
“Tiap bulan kan USG, Alhamdulillah janinnya tidak ada masalah apa-apa dari Covid-nya. Itu kalau kata dokter yang periksa,” jelasnya.
Rencana kelahiran anak pertamanya ini Dita memilih untuk melahirkan di bidan. Padahal rencananya awalnya, dia bersama suaminya menginginkan di rumah sakit.
“Tapi kondisi sekarang angka Covid-19 lagi tinggi-tingginya. Jadi saya dan suami merencanakan melahirkan di bidan saja. Alhamdulillah kehamilan saya juga sehat, rencana lahiran normal,” ungkapnya.
Menjalani kehamilan pada masa pandemi sekarang diakui Dita membuatnya khawatir. Di satu sisi dia harus menjaga dan mengendalikan kondisi tubuhnya yang sensitif sejak awal kehamilan. Di sisi lain, juga harus mawas diri dari penularan Covid-19.
Karenanya, Dita berharap agar pemerintah juga memprioritaskan para ibu hamil. Dia meminta adanya rumah sakit atau pelayanan kesehatan khusus non Covid-19, sehingga saat mendatanginya para ibu hamil tidak perlu khawatir.
“Karena ibu hamil termasuk kelompok rentan. Ibu hamil kan kondisi tubuhnya lemah, jadi kalau ada rumah sakit yang bebas dari Covid-19, mungkin saya akan memilih untuk melahirkan di sana,” tandasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Innalillahi! Dekati Angka Seribu, Pasien Covid RI yang Gugur Hari Ini Capai 891 Orang
-
Viral Petugas Covid-19 Larang Warga Hamil Selama Pandemi: Nikah Boleh, Hamil Jangan!
-
Curhat Ibu Muda Hamil Kondisi Positif Covid, Rasa Cemas Dita Menggunung Hadapi Persalinan
-
Nola B3 Hamil Lagi di Usia 42 Tahun, Begini Kondisi Janinnya
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Prabowo: Organisasi TNI yang Usang Harus Diganti Demi Kesiapan Nasional
-
MBG Tetap Jalan Meski Kekurangan Terjadi, Pemerintah Fokus Sempurnakan Perpres Tata Kelola
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan