Suara.com - Sedikitnya 33 orang tewas di Jerman dan puluhan lainnya hilang pada Kamis (15/7/2021), ketika curah hujan yang mencapai rekor di Eropa barat menyebabkan sungai meluap, menghanyutkan rumah dan membanjiri gudang-gudang bawah tanah.
Di pusat perkebunan anggur Ahrweiler di Negara Bagian Rhineland-Palatine, 18 orang meninggal dan puluhan orang hilang, kata kepolisian, setelah air Sungai Ahr yang mengalir ke Rhine naik dan meruntuhkan setengah lusin rumah.
Sementara itu, delapan orang meninggal di wilayah Euskirchen di selatan Kota Bonn, kata pihak berwenang.
Di Belgia, dua pria tewas akibat hujan deras dan seorang remaja putri berusia 15 tahun hilang setelah hanyut di sungai yang meluap.
Ratusan tentara diturunkan untuk membantu polisi dalam upaya penyelamatan. Mereka menggunakan tank-tank untuk membersihkan jalan dari tanah longsor dan pohon tumbang. Sejumlah helikopter dikerahkan untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di atap rumah mereka.
Banjir kali ini telah menyebabkan kematian massal terburuk di Jerman dalam beberapa tahun belakangan ini.
Pada 2002, bencana alam tersebut menewaskan 21 orang di Jerman timur dan lebih dari 100 orang di seluruh wilayah Eropa bagian tengah.
Di Belgia, sekitar 10 rumah runtuh di Pepinster setelah air Sungai Vesdre membanjiri kota yang berada di kawasan timur itu. Penduduk di sana dievakuasi dari sedikitnya 1.000 rumah.
Hujan juga menyebabkan transportasi umum terganggu parah. Layanan kereta api berkecepatan tinggi, Thalys, ke Jerman dibatalkan. Lalu lintas di Sungai Meuse juga dihentikan karena jalur air utama Belgia dikhawatirkan akan merusak tepian sungai.
Baca Juga: Jerman Diterjang Banjir, Empat Orang Tewas dan 30 Lainnya Masih Hilang
Di bagian hilir, di Belanda, banjir dari sungai merusak banyak rumah di Limburg. Di provinsi sebelah selatan tersebut para penghuni panti wreda jompo dievakuasi.
Selain delapan orang yang tewas di wilayah Euskirchen, tujuh orang lainnya --termasuk dua petugas pemadam kebakaran-- kehilangan nyawa di berbagai lokasi lain di Rhine-Westphalia Utara, beberapa di antaranya di ruang bawah tanah yang terendam banjir.
Di Kota Schuld, rumah-rumah berubah menjadi tumpukan puing dan balok-balok yang pecah. Jalan-jalan terblokir oleh puing-puing dan pohon-pohon bertumbangan saat air banjir surut pada Kamis pagi. (Sumber: Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Dampak Banjir Kapuas Hulu: Ribuan Rumah Terendam, Akses Jalan Putus
-
Jerman Diterjang Banjir, Empat Orang Tewas dan 30 Lainnya Masih Hilang
-
Negara Bagian di Jerman Diterjang Banjir, 30 Orang Hilang dan 6 Rumah Ambruk
-
Mempawah Banjir Besar, 674 Rumah Terendam karena Hujan Deras
-
Tak Hanya Pontianak, Kayong Utara Banjir karena Hujan Lebat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya