Suara.com - Meski saat pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap anak sekolah untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunitas, namun masih banyak penolakan dari orang tua. Kondisi itu seperti yang terjadi di Kabupaten Jayapura, Papua, karena orang tua siswa lebih mempercayai hoaks dari media sosial.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Jayapura, Jimmy Fitowin menyatakan hal itu berdasarkan informasi yang didapatnya.
Dia mengemukakan, setelah melakukan konfirmasi secara acak kepada sejumlah kepala sekolah didapat hasil banyak anak berusia sekolah, 12 tahun hingga 17 tahun yang belum divaksin.
“Alasan orangtua agar anaknya tidak divaksin sangat jelas. Karena ada publikasi media sosial terkait pelaksanaan vaksinasi yang berujung kepada kematian,” ujar Fitowin saat dihubungi Jubi,-jaringan Suara.com, melalui layanan pesan WhatsApp pada Sabtu (31/7/2021).
Dia mengemukakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi vaksinasi Covid-19 di berbagai sekolah di Kabupaten Jayapura.
Dari hasil sosialisasi yang dilakukan, ada orang tua murid menunjukkan foto orang tua yang duduk di atas kursi roda dalam kondisi tak bernyawa, dan dinyatakan meninggal karena mengikuti Vaksinasi Covid-19 Bandara Internasional Theys Hiyo Eluay di Sentani.
“Setelah saya konfirmasi langsung kepada pihak Bandara Internasional Sentani, ternyata foto dan informasi itu hoaks,” katanya.
Dia mengemukakan, hoaks seputar Covid-19 dan vaksinasi banyak beredar di media sosial. Hoaks itu yang kemudian dipercaya orang tua murid di Kabupaten Jayapura.
Lantaran itu, dia meminta pemerintah lebih gencar menyosialisasikan manfaat dan risiko vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Sebanyak 497 Pasien Covid-19 di Rejang Lebong Masih Dalam Pengawasan
“Saran saya, Humas atau Tim Satuan Tugas Covid-19 lebih gencar dalam melaksanakan sosialisasi ke tengah masyarakat, termasuk menekan informasi dan berita hoaks yang beredar di media sosial. Memang itu tugas dan tanggung jawab bersama, agar masyarakat kita tidak tinggal dalam rasa was-was dan ketakutan, ” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie, yang juga Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 setempat, menyatakan pihaknya terus menyosialisasikan soal Pandemi Covid-19 dan vaksinasi kepada tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh gereja.
“Setiap warga yang mengikuti vaksinasi akan diperiksa dulu kesehatanya. Jika ada penyakit bawaan (tertentu), maka yang bersangkutan tidak divaksinasi. Vaksinasi untuk warga wilayah perkotaan (sudah diikuti) sebagian besar warga. Sekarang kami fokus (menyelenggarakan vaksinasi) di kampung,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Saldo DANA Kaget Gratis Rp 249 Ribu Untuk Jajan Akhir Pekan
-
Kisah Pilu Napi di Lapas Kediri: Disodomi Tahanan Lain hingga Dipaksa Makan Isi Staples!
-
Pakistan Berduka: Korban Banjir Melonjak Drastis
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran
-
Eks Stafsus Jokowi Wafat: Ini Sepak Terjang hingga Karier Politik Arif Budimanta
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil