Suara.com - Percakapan di media sosial dalam beberapa hari terkahir soal maraknya baliho-baliho Ketua DPR RI Puan Maharani ternyata memiliki efek tersendiri. Popularitas Puan disebut meningkat meski ditengah cibiran soal maraknya baliho di mana-mana.
"Baliho Puan yang bertebaran sejak beberapa minggu terakhir disinyalir untuk menggeser atau mengimbangi popularitas @ganjarpranowo. Tren dalam 1 bulan terakhir: popularitas Puan meningkat meski banyak sentimen negatif (sindiran), hampir mengejar tren Ganjar," kata Analis Media Sosial dan pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi lewat akun Twitternya, seperti dikutip Suara.com, Senin (9/8/2021).
Suara.com sendiri telah meminta izin untuk mengutip cuitan Ismail tersebut. Ia pun mempersilakannya.
Ismail menyampaikan, tren Puan akhir-akhir ini justru naik hampir setara dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Sementara kalau disandingkan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Puan masih berada jauh dibawahnya.
"Kalau digabungkan, tren keempat tokoh ini dalam 1 bulan terakhir di semua media: tren @aniesbaswedan selalu tertinggi, diikuti oleh tren @ganjarpranowo, lalu @ridwankamil, tren Puan awalnya paling rendah, perlahan naik setara RK, lalu mengejar Ganjar," tuturnya.
Selain itu dalam satu bulan terakhir, dalam analisis Drone Emprit terkait share of voice menghasilkan Anies berada di posisi paling atas dengan nilai 49 persen, kemudian Ganjar 27 persen, Ridwan Kamil 13 persen dan Puan 12 persen.
Untuk share of voices berdasarkan kanal berita online Anies berada di urutan pertama dengan jumlah 43 persen, Ganjar 25 persen, Ridwan Kamil 19 persen dan Puan 13 persen.
Berdasarkan kanal media sosial melalui Twitter Anies masih paling tinggi dengan 50 persen, Ganjar 27 persen, Ridwan Kamil 12 persen dan Puan 12 persen.
Ismail mengatakan, popularitas merupakan gabungan percakapan yang bernada positif, negatif, dan netral. Menurutnya, popularitas tak mempedulikan sentimennya mengenai apa.
Baca Juga: Rambut Gibran Berubah Putih di Instagram, Jadi Cawapres Ganjar di Pilpres 2024?
"Anies paling banyak diserang di medsos, popularitasnya selalu tertinggi. Puan juga makin populer, lewat baliho yang banyak disindir dan jadi meme netizen," tuturnya.
Lebih lanjut, Ismail mengatakan, popularitas saja tidak cukup apalagi populer karena hal yang negatif dan tidak ada positifnya. Harus ada bukti kerja dan prestasi yang bisa digunakan untuk menaikkan tren positif.
Tambahan data tentang narasi Puan di media sosial munculnya narasi negatif berasal dari warga net umum kemudian aktivis oposisi. Adapun narasi positif datang dari tim media sosial Puan.
"Yang lain (Ketum Parpol) volume masih lebih kecil. Belom saya buat analisisnya," tandasnya.
Berita Terkait
-
Rambut Gibran Berubah Putih di Instagram, Jadi Cawapres Ganjar di Pilpres 2024?
-
Rambut di Foto Profil Instagram Berubah Putih, Kode Gibran Dampingi Ganjar ?
-
Dukung TNI Turunkan Baliho Puan Maharani, Sujiwo Tejo: Kasih ke Tukang Soto dan PKL
-
Diklaim Menyelamatkan Industri Periklanan, Ini Harga Baliho Puan Maharani di Kota Solo
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK