Suara.com - Puluhan kolektor benda pusaka di Situbondo, Jawa Timur, memandikan benda pusaka pada 1 Sura. Tradisi ini merupakan bagian dari perawatan benda peninggalan leluhur.
“Formalnya kami lakukan perawatan benda pusaka di bulan Sura. Setiap kolektor di sini biasanya melakukan ritual mencuci benda pusaka di rumahnya masing-masing,” kata kolektor bernama Sudi Wardoyo dalam laporan Jatimnews.
Di Situbondo terdapat 40 kolektor benda pusaka. Tiap-tiap kolektor memiliki benda pusaka yang memiliki kekhasan masing-masing.
Sudi memiliki koleksi keris omyang jimbe. Nama omyang diambil dari empu dan nama jembe merupakan nama desa.
Keris omyang jimbe, menurut cerita Sudi, dibuat pada zaman kerajaan Majapahit di era Prabu Brawijaya V. Konon keris ini dibuat untuk menangkap atau mengusir pagebluk.
Sudi mengatakan harga keris omyang jimbe di kalangan kolektor tergolong mahal, berkisar antara Rp600 juta dan Rp1 miliar.
“Seorang kolektor benda pusaka akan mempelajari sejarahnya terlebih dahulu. Semakin tinggi (nilai) sejarahnya, semakin mahal harganya. Misalnya benda pusaka tertentu pernah jadi senjata raja tertentu, itu akan mahal karena jadi kebanggan tersendiri,” ujarnya.
Koleksi para kolektor bermacam-macam, di antaranya keris, tombak, dan pedang. Semua koleksi memiliki catatan sejarah.
“Banyak sekali koleksi benda pusaka di Situbondo. Kami masih berencana membuat semacam museum agar para generasi muda tahu peninggalan leluhurnya,” tuturnya.
Baca Juga: Melihat Ritual Cuci Benda Pusaka di TMII
Kolektor bernama Karno Hari Susanto mengatakan menjadi kolektor benda pusaka karena warisan dari keluarga. Saat ini, Karno memiliki 100 benda, di antaranya tombak, keris, dan pedang.
“Bapak dan kakek saya pejuang. Benda-benda pusaka ini sebagian besar saya dapat dari warisan keluarga. Tugas kita saat ini hanya merawat karena kita sudah tak bisa lagi membuat benda seperti ini,” katanya.
Karno mengatakan memandikan benda pusaka merupakan bagian dari cara merawat agar tetap bersih. Dia tidak hanya membersihkan benda pusaka pada bulan Sura, dia sering merawat dengan minyak khusus agar pamornya tetap terawat dan tidak berkarat.
Dia dan teman-temannya berencana akan mendirikan paguyuban pecinta benda pusaka. Tujuannya untuk melestarikan agar anak-anak muda bisa mengenal sejarah dan peninggalan leluhur.
“Anak-anak milenial sudah tak mengenal benda-benda pusaka seperti ini. Kita akan bentuk paguyuban untuk melestarikannya agar semakin banyak orang mencintai benda-benda pusaka ini,” katanya.
Berita Terkait
-
Hobi Unik Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa: Bikin Keris Berdiri
-
Ulasan Novel Kuda: Jejak Sejarah di Balik Kejayaan sang Empu Pembuat Keris
-
Mengenal Nganten Keris: Upacara Pernikahan Agus Difabel yang Diwakili Keris
-
Momen Langka: Prabowo Serahkan Keris kepada Jokowi di HUT Gerindra ke-17
-
Diakui UNESCO Sebagai Karya Agung Budaya Dunia, Museum Nasional Pamerkan Lebih dari 200 Keris Indonesia
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Pemerintah Kebut Sertifikasi Dapur MBG, Janjikan Status PNS untuk Ribuan Ahli Gizi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini