Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan selalu disebut dalam sambutan maupun pidato yang disampaikan Megawati Soekarnoputri. Ketua Umum PDIP tersebut tak ayal mengkritik kader partai yang kini menjabat orang nomor satu di Indonesia.
Megawati diketahui kerap menyinggung nama Jokowi. Terbaru, Megawati mengaku kerap mendorong Jokowi untuk selalu turun ke lapangan alias blusukan. Sebelumnya Megawati juga sempat meminta Jokowi untuk memegang komando langsung dalam penanganan bencana.
Melihat sikap Megawati yang kerap menyinggung Jokowi, menandakan ada pesan tersirat yang ingin disampaikan Presiden ke-5 RI tersebut. Hal itu pula yang diamini Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia serta Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin.
Ujang memandang, sudah barang tentu ada pesan-pesan yang ingin disampaikan Megawati terkait gaya komunikasinya belakangan. Ia melihat disebutnya nama Jokowi tidak terlepas dari penilaian masyarakat terhadap kinerjanya dalam menangani pandemi.
"Tentu apa yang diucapkan Megawati itu ada pesan untuk Jokowi. Karena jika Jokowi dianggap gagal oleh rakyat Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19. Maka hal tersebut akan berdampak buruk bagi PDIP," kata Ujang dihubungi, Jumat (13/8/2021).
Kata Ujang, karena kegagalan itu pula, pada ujungnya membuat PDIP sebagai partai yang membesarkan Jokowi harus turut mengkritik. Sebab bagaimanapun kegagalan Jokowi bakal mempengaruhi PDIP.
"Karena kegagalan Jokowi, akan berpengaruh pada PDIP. Makanya suka tak suka, senang tak senang, Megawati dan timnya akhir-akhir ini sering kritik Jokowi," katanya pula.
Minta Jokowi Blusukan
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengklaim terus mengingatkan kepada jajarannya untuk terus turun ke lapangan melihat kondisi rakyat. Sebab, menurut Megawati, menjadi pemimpin harus mau blusukan dan bersalaman dengan rakyat.
Baca Juga: Megawati Diminta Tarik Menteri Kader PDIP, Pengamat: Jokowi Lebih Dengar Luhut
Ajaran ini, kata Megawati, kerap disampaikannya kepada para kader partai termasuk kepada Presiden Joko Widodo yang juga kader PDI Perjuangan. Megawati mengaku sering mendorong Jokowi untuk melakukan blusukan.
"Makanya saya bilang ke Pak Jokowi, ayo blusukan, pak. Saya dulu itu blusukan. Bukan menyombongkan diri, tidak. Itu sebuah pengalaman hidup. Bahwa luar biasa Indonesia ini," ujar Megawati dalam webinar Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa secara virtual, Kamis (12/8/2021).
Menurut Presiden Kelima RI itu, memimpin negeri ini tidak bisa hanya bermodalkan teori.
Pemimpin, kata Megawati harus memahami lapangan dan kondisi rakyatnya. Terlebih, Indonesia merupakan negara yang besar sehingga pemimpin dituntut untuk mengetahui secara detail kondisi lapangan.
"Pemimpin itu harus pemimpin rakyat. Artinya bertemu dengan rakyat. Supaya rakyat itu tahu hidungmu itu, lho. Saya bilang dengan jari (kepada) anak-anak saya, kamu harus salaman. Ini tangan saya, mungkin pernah salaman sama orang lepra, mungkin sama orang gatelen, tetapi itulah tangan rakyat," kata Megawati.
Putri Proklamator RI Bung Karno itu juga menyampaikan tidak memiliki kepentingan lain untuk menyampaikan betapa pentingnya blusukan dan salaman ke rakyat.
Berita Terkait
-
Cieee! Sergio Ramos Peluk Lionel Messi, Warganet: Mereka Seperti Jokowi dan Prabowo
-
Megawati Diminta Tarik Menteri Kader PDIP, Pengamat: Jokowi Lebih Dengar Luhut
-
Soal Instruksi Megawati Larang Kader Bicara Capres, Elite PDIP: Tak Terkait Baliho Puan
-
Lanjutkan Tradisi Emas Olimpiade di Bulutangkis, Jokowi Terima Kasih ke Greysia/Apriyani
-
Kubu Rizieq soal Sembako Jokowi Picu Kerumunan: Diskriminasi Hukum, Mengundang Murka Allah
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Melengos Tak Disalami, Heboh SBY Cueki Kapolri Listyo Sigit di HUT TNI, Publik Curigai Gegara Ini!
-
Dipotong Rp15 Triliun, Jakarta Alami Pemangkasan Dana Transfer dari Pusat Paling Besar
-
KPK Pulangkan Alphard yang Disita dari Eks Wamaneker Noel, Kok Bisa?
-
Prabowo Singgung Kerugian Tambang Ilegal Rp300 Triliun, Gestur Bahlil Colek Rosan Jadi Sorotan!
-
Perkara Diklakson, Anggota Ormas Gebuki Warga di Kramat Jati: Dijenggut, Diseret hingga Bonyok!
-
Menkeu Purbaya Temui Pramono di Balai Kota, Apa yang Dibahas?
-
Keuntungan PAM JAYA jika Berubah Status Perseroda, Salah Satunya Ini!
-
Kemenpar Gelar SEABEF 2025, Forum Perdana Bahas Industri Event Asia Tenggara dan Tantangannya
-
Uji Keabsahan Penangkapan, Sidang Praperadilan Delpedro Cs Bakal Digelar 17 Oktober
-
Dosen Filsafat Ungkap: Media Sosial Jadi Arena Politik Baru Generasi Z