Suara.com - Anak perempuan berusia 9 tahun di India dibunuh setelah diperkosa beramai-ramai. Korban berasal dari komunitas kasta rendah Dalit.
Kasus ini sekali lagi menunjukkan masalah kekerasan seksual yang merajalela di negara itu.
Menurut pihak berwenang, gadis itu memberi tahu ibunya pada Minggu, 1 Agustus lalu, bahwa dia akan mengambil air dari krematorium dekat rumahnya di barat daya New Delhi.
Sekitar 30 menit kemudian, kata polisi, pendeta krematorium menelepon sang ibu dan memberitahu bahwa putrinya mati tersengat listrik.
Keluarganya mengatakan, ketika anak gadis itu tidak kembali ke rumah, mereka pergi mencarinya. Sang ibu mengatakan dia melihat tubuh putrinya di lantai krematorium dengan memar di sekujur tubuhnya.
Dia mengatakan, imam krematorium dan tiga pria lain di sana mengancam dia agar tidak menelepon polisi. Para tersangka kemudian membakar tubuh gadis itu di luar keinginan keluarga dan tanpa menghubungi pihak berwenang, kata polisi.
Empat pria itu sekarang ditangkap atas tuduhan pemerkosaan, pembunuhan dan intimidasi kriminal. Ini adalah kasus terbaru dari serangkaian kejahatan seksual yang brutal terhadap perempuan di India.
Insiden mengerikan itu seperti adegan ulangan kasus pemerkosaan dan pembunuhan beramai-ramai tahun lalu terhadap seorang remaja Dalit di negara bagian Uttar Pradesh.
Ketika itu, polisi bahkan secara paksa mengkremasi tubuh korban, meskipun ada protes dari keluarganya.
Baca Juga: Viral Es India dengan Cara Buat Unik, Pakai Tong Besi dan Banyak Buah
Kasta masih mendikte setiap segi kehidupan di India Kelompok hak asasi manusia mengatakan, perempuan dari tingkat terendah dalam hierarki kasta Hindu - yang dikenal sebagai kaum Dalit - sangat rentan terhadap kekerasan seksual dan serangan lainnya.
Mereka mengatakan, laki-laki dari kasta dominan sering menggunakan kekerasan seksual untuk mempertegas hierarki kasta dan dominasi mereka.
Aktivis menerangkan, polisi sering gagal menyelidiki kejahatan semacam itu dan para penyintas dan keluarga korban harus berjuang keras untuk mendapatkan keadilan.
"Kasta masih mendikte setiap aspek kehidupan di India, dan kejahatan seperti di Delhi ini tidak lain adalah manifestasi dari kebenaran yang buruk dan malang ini. Bagian terburuknya adalah para pelaku lolos karena pengaruh politik," kata Beena Pallical, seorang aktivis dari Kampanye Nasional Hak Asasi Manusia Dalit, kepada DW.
Diskriminasi dan ketidakamanan yang meluas
Meskipun sudah ada undang-undang yang ketat melindungi kaum Dalit - seperti Undang-Undang Pencegahan Kekejaman Terhadap Kasta dan Suku Tertinggal - penegakan hukum masih terlalu lemah.
Berita Terkait
-
Viral Es India dengan Cara Buat Unik, Pakai Tong Besi dan Banyak Buah
-
Badan Antariksa India Gagal Luncurkan Satelit Pemantau Bumi
-
Ada Kabar Suzuki S-Presso Masuk ke Indonesia, Penjelasannya Begini
-
6 Potret Transformasi Sara Ali Khan dari Kecil hingga Kini, Berat Badan Turun Drastis
-
Cuplik dari Konsep MG ZS EV, Morris Garage Produksi SUV Baru
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka