Suara.com - Australia mengevakuasi lebih dari 800 orang, termasuk warga Afghanistan, yang pernah membantu pasukan mereka setelah Taliban kembali berkuasa.
Sebuah pesawat angkut Angkatan Udara Australia berhasil mengevakuasi 470 orang pada hari Minggu (22/08) malam, yang terdiri dari warga Australia, Afghanistan dan Inggris, ke Dubai untuk diproses lebih lanjut.
Dalam evakuasi sebelumnya, pihak Australia telah mengangkut lebih dari 300 orang yang diwarnai dengan situasi kacau-balau saat Kabul jatuh ke tangan Taliban pada hari Minggu (15/08).
Menteri Pertahanan Australia Karen Andrews menyebutkan jumlah warga yang akan dievakuasi oleh Australia terus mengalami perubahan.
"Jumlahnya cukup besar. Saya tak ingin menyebutkan berapa pastinya karena terus berubah seiring dengan kian banyaknya orang yang ingin datang ke Australia," ujar Menteri Karen.
Australia telah mengumumkan akan menerima 3.000 warga Afghan yang melarikan diri dari kekuasaan Taliban, melalui skema visa kemanusiaan.
Kerumunan warga di sekitar daerah Bandara Internasional Kabul terus bertambah meskipun pasukan Taliban telah mendirikan blokade.
Pasukan Taliban melepaskan tembakan ke udara dan menggunakan pentungan untuk menertibkan warga agar membentuk antrean di luar Bandara Kabul, sehari setelah tujuh orang meninggal dunia akibat terjadinya tumpukan di pintu masuk.
Saksi mata melaporkan tidak ada lagi orang yang mengalami cedera serius pada Hari Minggu kemarin dan telah terbentuk antrean panjang.
Baca Juga: Ke Mana Warga Afganistan Mengungsi Setelah Taliban Berkuasa?
Kementerian Pertahanan Inggris menyebutkan tujuh warga Afghan tewas terinjak saat ribuan orang memaksakan diri memasuki gerbang bandara pada Hari Sabtu.
Laporan media Sky News menayangkan pasukan militer berdiri di atas pagar tembok dan berupaya menarik warga yang cedera serta menyemprotkan air ke arah kerumunan.
Seorang pejabat NATO menyebutkan sedikitnya 20 orang telah tewas di area bandara dalam tujuh hari terakhir.
AS dan sekutunya telah mengirimkan ribuan pasukan untuk membantu proses evakuasi warga asing dan warga Afghan yang rentan, namun mereka menghindari area lain di luar kawasan bandara.
"Pasukan kami menjaga jarak yang ketat dari are di luar Bandara Kabul demi menghindari gesekan dengan pasukan Taliban," demikian pernyataan pejabat NATO.
Seorang jubir Taliban kemarin menyatakan upaya mengatasi kekacauan di luar area bandara cukup kompleks.
Berita Terkait
-
Ke Mana Warga Afganistan Mengungsi Setelah Taliban Berkuasa?
-
Surat Siswi Sekolah Afganistan: Betapa Beruntungnya Kalian di Luar Sana....
-
Bocor! AS Batal Evakuasi Pengungsi Afganistan ke Korsel dan Jepang
-
Bukan Indonesia Maupun Tuan Rumah, Ini Atlet Peraih Emas Pertama Paralimpiade Tokyo 2020
-
Gelombang Penungsi Afganistan Dikhawatirkan Picu Reaksi Populis Kanan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu