Saat ini ada warga yang membuat kebun buah-buahan organik, seperti jeruk dan lainnya. Masa pandemi Covid-19, ia bersama rekannya di Bio Solar Farms mengajarkan ibu-ibu di desanya membuat kue yang energi listriknya disuplai dari panel surya.
“Kami ingin membantu petani dengan energi ramah lingkungan,” tuturnya.
Bli Gusti tak mau menyodorkan proposal kepada pemerintah untuk minta bantuan. Ia ingin mengembangkan panel surya dan membantu warga secara mandiri.
“Saya mau mandiri saja mengadakan solar panel,” ucapnya.
Menurut dia, di Bali secara luas penggunaan panel surya sudah mulai marak. Khususnya, sejak Gubernur Bali menerbitkan Pergub Energi Bersih dan Kendaraan Listrik pada 2019.
Yang menjadi kendala saat ini yaitu harga panel surya yang masih mahal. Sedangkan, ia dengan Yayasan Bio Solar Farms fokus untuk berbagi manajemen energi tenaga surya, bukan untuk menjual panel surya.
“Saya ingin memanfaatkan energi lingkungan sekitar. Saya tidak mau jual solar, saya maunya berbagi pengetahuan tentang ramah energi,” katanya.
Ia berharap masyarakat mulai beralih ke energi terbarukan yang ramah lingkungan. Energi listrik dari hasil pembakaran batu bara yang merusak alam karena penambangan harus segera ditinggalkan.
“Energi berasal dari tambang sekarang ini akan habis, kalau tidak pintar manajemen energi pelan-pelan kita akan mati. Kami ingin menyampaikan bahwa energi akan mahal dan akan habis. Kami di bio solar mau menyampaikan energi alternatif,” tuturnya.
Baca Juga: Indonesia Perlu Benahi Pengadaan PLTS Skala Besar Agar Peroleh Harga Listrik Kompetitif
Penerangan Kebun Jeruk Organik dari Tenaga Surya
I Gusti Ngurah Made Prabaswara, salah seorang petani yang menggunakan energi panel surya untuk penerangan kebun buah jeruk organiknya di Desa Senganan, Penebel, Tabanan, Bali. Petani muda 18 tahun ini juga memroduksi pupuk kandang yang diolah untuk pertanian.
Di kebunnya, Made membutuhkan energi listrik untuk mengompos pupuk. Energi listriknya juga dari panel surya yang ramah lingkungan. Hal ini telah berlangsung 1,5 tahun.
“Sekarang ini bio solar memberikan pasokan listrik ke kebun. Jadi kami tidak perlu bersusah payah mendapatkan listrik. Manfaatnya banyak, penggunaan listri PLN bisa dikurangi,” ujar Made.
Dewan Daerah Walhi Bali, Suriadi Darmoko berpendapat, Provinsi Bali cukup maju ketimbang daerah lain soal pengembangan energi terbarukan. Terlihat dari Pergub Nomor 45 Tahun 2019 tetang Energi Bersih dan Kendaraan Listrik. Namun implementasinya terkendala oleh pandemi Covid-19.
Berita Terkait
-
Indonesia Perlu Benahi Pengadaan PLTS Skala Besar Agar Peroleh Harga Listrik Kompetitif
-
Rencana Revisi Permen ESDM soal PLTS Atap Harus Ada Jalan Tengah
-
Regulasi PLTS Atap Berpotensi Merugikan Keuangan Negara
-
Mengenang Perang Puputan Margarana, Tabanan Bali: Pertempuran Habis-habisan 24 Jam
-
Papan Reklame di Tabanan Sempat Bikin Heboh, Pemkab Langsung Lakukan Ini
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan