- Pembangunan 40 unit hunian sementara (huntara) dimulai 19 Desember di Tapanuli Utara dengan konsep rumah tumbuh oleh BNPB.
- Huntara tahap pertama menggunakan teknologi RISHAm berstruktur beton, ditargetkan selesai dalam lima minggu untuk warga terdampak.
- Kementerian PKP juga merencanakan pembangunan 103 unit hunian tetap (huntap) di lokasi berbeda hingga Maret 2026.
Suara.com - Pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak banjir dan longsor di Sumatra mulai dilakukan sejak Jumat (19/12) lalu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memulai pembangunan huntara di Kabupaten Tapanuli Utara bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kemen PKP).
Huntara dibangun di atas lahan seluas empat hektar yang berada di Dusun Sibalanga Julu, Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting.
Rencananya akan dibangun sebanyak 40 unit huntara tahap pertama.
"Progress pekerjaan pada Minggu (21/12) terpantau pembukaan lahan telah selesai dilakukan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam pernyataannya, Senin (22/12/2025).
"Satu unit huntara telah selesai 75 persen pengerjaan," katanya menambahkan.
Abdul menyampaikan kalau BNPB menggunakan rencana rancangan rumah tumbuh dalam konsep pembangunan huntara. Artinya, huntara itu pada akhirnya akan dikembangkan menjadi hunian tetap (huntap).
Luas lahan yang disiapkan membangun hunian itu sebesar 6x6 meter dengan luas bangunan huntara 4x6 meter.
Adapun satu unit rumah itu terdiri dari satu ruang tidur, satu ruang utama, dan satu kamar mandi yang dilengkapi dengan septitank.
Baca Juga: Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
BNPB menyebut bahwa model huntara menggunakan teknologi rumah instan sehat dan aman atau RISHAm dengan struktur rangka beton bertulang.
"BNPB menargetkan pembangunan huntara tahap satu ini akan selesai dalam lima minggu. Harapannya, pada bulan Januari 2026 mendatang, hunian ini sudah dapat dimanfaatkan oleh warga terdampak," kata Abdul.
Dia juga memastikan kalau warga setempat telah mengetahui pembangunan huntara itu lewat sosialisasi pada Sabtu (20/12) kemarin.
Abdul menambahkan, sosialisasi bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh kepada masyarakat mengenai mekanisme bantuan, tahapan pembangunan, serta peran aktif warga dalam mendukung proses pemulihan pascabencana.
Pada saat bersamaan, warga juga dihimbau untuk tidak membangun kembali pada kawasan yang telah menjadi bagian dari zona merah demi keamanan bersama.
Sementara itu, untuk hunian tetap atau huntap, Kementerian PKP berencana akan membangun di Desa Dolok Nauli, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Utara sebanyak 103 unit.
Berita Terkait
-
Sinergi Gerak Cepat Hadapi Bencana Sumatera, MIND ID Bersama Danantara Bantu Wilayah Terdampak
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini
-
Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah
-
Tragedi Maut di Exit Tol Krapyak Semarang: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Nyawa Melayang
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera