Suara.com - Anies Baswedan disindir lebih cocok menjadi Gubernur Kabul, Afghanistan daripada Gubernur DKI Jakarta. Kritikan ini diungkapkan oleh Pengamat Politik dari Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute), Muhammad Mualimin.
"Anies leih cocok menjadi Gubernur di Kabul, Afghanistan ketimbang di Jakarta," kritik Mualimin seperti dikutip Terkini.id -- jaringan Suara.com, Senin (30/8/2021).
Mualimin menyoroti polemik penolakan pembangunan Masjid At Tabayyun di Jakarta Barat. Polemik ini berawal dari pembangunan masjid yang tidak berada di lokasi semestinya.
Masjid itu rencananya akan menempati wilayah ruang terbuka hijau. Mualimin pun mengkritik Anies karena terlalu fokus membangun masjid tanpa memperhatikan fungsi taman.
Mualimin mengatakan taman itu seharusnya dipakai untuk tempat bersantai semua pemeluk agama. Apalagi, ia menilai jumlah masjid di ibu kota sudah terlalu banyak saat ini.
Ia bahkan menyebut waktu salat di masjid juga hanya diisi oleh sejumlah orang saja. Karena itu, ia berpendapat tidak bijaksana jika terus memaksa membangun masjid dengan mengorbankan ruang terbuka publik.
"Sudah terlalu banyak masjid di Jakarta, sampai-sampai waktu salat cuma terisi sebaris dua baris shaf," ujar Mualimin.
Lebih lanjut Mualimin menyebut pembangunan masjid yang dilakukan Anies adalah proyek mubazir. Ia juga mengatakan proyek itu bertentangan dengan semangat Piagam Madinah yang diajarkan Nabi Muhammad.
Atas dasar itu, Mualimin menilai Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu lebih cocok memimpin Kabul ketimbang Jakarta.
Baca Juga: Gubernur Jatim Pastikan 20 Daerah Level 3 PPKM Terapkan PTM Terbatas Hari Ini
Kritikan Mualimin terhadap Anies sendiri bukan pertama kali ini terjadi. Sebelumnya, Mualimin juga melontarkan kritik keras Anies perihal memakai politik sektarian yang bertentangan dengan Pancasila.
Kala itu, banyak warga mengkritik Anies saat melakukan batu pertama pembangunan Masjid At Tabayyun di Kompleks Perumahan Taman Villa Meruya (TVM), Jakarta Barat.
Mualimin mengkritik sikap Anies yang memilih tidak menanggapi protes warga. Menurutnya, Anies sedang menyontek cara politik Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Diketahui, Presiden Erdogan selama ini kerap mengalihfungsikan tempat umum menjadi masjid. Mualimin mengingatkan Anies jika cara politik sektarian tersebut melanggar nilai-nilai Pancasila.
"Anies menyontek politik Erdogan di Turki, dimana ruang untuk umum dialihfungsikan menjadi masjid untuk muslim. Ini jelas politik sektarian yang bertentangan dengan Pancasila," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Gubernur Jatim Pastikan 20 Daerah Level 3 PPKM Terapkan PTM Terbatas Hari Ini
-
Buka Lagi Sekolah di Masa Pandemi, Wagub DKI: Ini Sejarah Baru Setelah Lama Belajar Online
-
Jerinx SID Bakal Jadi Gubernur Bali?
-
Usai Diguncang Ledakan, Bandara Kabul Kini Dihujani Roket
-
Setelah Haramkan Musik, Taliban Bunuh Seorang Musisi Folk Afghanistan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini