Suara.com - Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, bahwa peristiwa perusakan tempat ibadah jemaah Ahmadiyah di Sintang, Kalimantan Barat bukan lah kejadian yang terjadi secara tiba-tiba. Aksi tersebut sudah terprediksi sebelumnya.
"Kasus Sintang ini sebenarnya bukan kasus yang mendadak. Kasus Sintang ini adalah kasus yang sudah bisa kami duga eskalasinya," kata Anam dalam konferensi pers secara daring, Senin (6/9/2021).
Anam mengatakan, beberapa minggu yang lalu sebelum peristiwa pengerusakan terjadi pihaknya telah mengirimkan surat kepada Polda Kalimantan Barat. Pertama, memang untuk mencegah terjadinya konflik di sana terjadi.
"Untuk meminta dua hal, hal yang pertana adalah memang bertanggung jawab atas eskalasi tersebut menghentikan mengupayakan dengan maksimal menghentikan eskalasi mencegah konflik dan sebagainya," ungkapnya.
Komnas HAM juga meminta agar Kapolres Sintang untuk dievaluasi jajaran Polda Kalimantan Barat seiring naiknya eskalasi.
Kemudian hal yang kedua, Anam mengatakan, pihaknya bersama Komisioner Komnas HAM lainnya sudah coba membangun ruang dialog untuk mencegah konflik terjadi.
"Karena memang peristiwa ini bukan peristiwa yang ujug-ujug enggak ada eskalasi yang lihat ini eskalasi yang sudah dilihat duluan kami juga sudah mengupayakan pak Beka juga mengupayakan membangun basis dialog kami mengupayakan untuk mempertegas teman-teman kepolisian untuk bertanggung jawab," tuturnya.
Lebih lanjut, ia cukup menyayangkan lantaran kepolisian di Sintang khususnya juga Polda Kalimantan Barat tidak bisa melakukan upaya preventif yang maksimal dalam membaca konflik yang terjadi.
"Oleh karenanya kami menganggap nih sekarang itu tidak bisa dilakukan secara maksimal oleh Polda di sana," tandasnya.
Baca Juga: Polisi Kalbar Tentukan Status Tersangka Perusak Masjid Ahmadiyah Sintang 1x24 Jam
Diserang usai Salat Jumat
Diketahui, Masjid Ahmadiyah di Kecamatan Tempunak, Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) dirusak oleh ratusan orang setelah salat Jumat.
Massa yang datang dan menghancurkan masjid, menggunakan berbagai alat mulai dari kayu, bambu, hingga batu.
Masjid itu merupakan tempat ibadah milik Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI). Bangunan masjid terletak di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Sintang, Kalimantan Barat.
Berita Terkait
-
Polisi Kalbar Tentukan Status Tersangka Perusak Masjid Ahmadiyah Sintang 1x24 Jam
-
Polisi Tangkap 10 Orang Perusak Masjid Ahmadiyah Sintang Kalimantan Barat
-
Rusak dan Bakar Masjid Ahmadiyah di Sintang, 10 Terduga Pelaku Diciduk Polisi
-
MS Kesulitan Temukan Alat Bukti, Komnas HAM: Kami Meminta Keterangan Dahulu
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal