Suara.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghentikan operasi militer di Papua dan segera melakukan perundingan. Menanggapi hal itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari Letnan Kolonel Arm Hendra Perireron menilai kalau TPNPB-OPM hanya mencari panggung.
"Cari panggung dia," kata Hendra saat dihubungi Suara.com, Selasa (7/9/2021).
Pernyataan TPNPB-OPM tersebut disampaikan melalui juru bicara yakni Sebby Sambom pasca 4 anggota TNI Angkatan Darat tewas usai diserang di Posramil Kisor Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis lalu pukul 03.00 WIT.
Sebby mengungkapkan kalau TNI-Polri kerap berperang di pemukiman warga. Ia mengklaim kalau prajurit TNI-Polri merusak dan membakar rumah-rumah warga.
Karena itu TPNPB-OPM meminta supaya operasi militer segera dihentikan.
"Kami terima laporan membakar rumah-rumah masyarakat itu tindakan yang tidak benar, itu tindakan melanggar hukum, itu tindakan terorisme, tindakan kriminal. Oleh karena itu kami minta untuk segera hentikan," ujarnya.
Klaim OPM
Sebelumnya, Sebby Sambom, mengatakan, aparat keamanan Indonesia usai 4 prajurit TNI terbunuh oleh pasukan TPNPB-OPM, melakukan operasi militer masif di wilayah Maybrat.
"Oleh karena itu kami dengan tegas menyampaikan kepada pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo agar segera hentikan operasi militer dan kami duduk di meja perundingan," kata Sebby dalam keterangannya, Senin (6/9/2021).
Baca Juga: TPNPB-OPM: Kami Peringatkan Pendatang Segera Tinggalkan Wilayah Perang di Sorong
Sebby menyampaikan, perang akan tetap terjadi di wilayah Papua khususnya Papua Barat hingga dinyatakan merdeka. Menurutnya, perang merupakan bentuk pembebasan nasional Papua Barat.
Selain itu, Sebby mengklaim, pada 4 September kemarin pihaknya menerima laporan yang menyebut masyarakat yang tinggal di distrik-distrik wilayah Maybrat terpaksa mengungsi ke hutan-hutan.
"Oleh karena itu kami minta perhatian semua pihak baik pekerja HAM, gereja, masyarakat-masyarakat, masyarakat internasional, dan PBB. Karena Indonesia selalu melakukan operesi militer selalu dengan brutal dan bengis masyarkat sipil menjadi korban penangkapan sewenang-wenang, pembunuhan di luar prosedur hukum ini sedang terjadi dan akan terjadi," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
Terkini
-
AI Bigbox Permudah Fintech Verifikasi Identitas Pelanggan Lewat Solusi eKYC Canggih dan Aman
-
Wamenag Muhammad Syafi'i Soroti Kasus Gus Elham Yahya Cium Anak Kecil: Harus Dihentikan!
-
Pelaku Pembunuhan Istri Pegawai Pajak Manokwari Ternyata Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Admedika Hadirkan VIP Lounge di RSUP Kemenkes Surabaya, Tingkatkan Kualitas Layanan
-
Detik-detik Istri Pegawai Pajak Manokwari Ditemukan di Septic Tank, Anjing Pelacak Sempat Gagal
-
Menteri Lingkungan Hidup: Ekonomi Hijau Harus Sejalan dengan Masyarakat dan Alam
-
Kemendikdasmen - Canva Wujudkan Akses Pendidikan Berbasis Teknologi bagi Anak Indonesia
-
Istri Pegawai Pajak Manokwari yang Diculik Ditemukan Tewas di Septic Tank, Pelaku Ditangkap!
-
Dikdasmen Revisi Aturan Sekolah Aman Pasca Insiden SMAN 72 Jakarta, Dorong Pencegahan Kekerasan
-
Awal Mula Gunung Sampah di Kolong Tol Wiyoto Wiyono Hingga Kini Jadi TPS Dadakan