Suara.com - Militer Prancis mengungkapkan pesawat mereka telah dilarang mengudara di wilayah Aljazair karena kedua negara tersebut tengah bertikai akibat pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang tidak bertanggung jawab.
Mengutip CNN, Selasa (5/10/2021), Media Le Monde menerbitkan pernyataan Macron pada Sabtu (2/10/2021) yang mempertanyakan apakah ada negara Aljazair sebelum penjajahan Prancis.
Pemerintah Aljazair akhirnya memanggil duta besarnya untuk Paris untuk konsultasi pada Sabtu (2/10/2021), setelah pihak kepresidenan Aljazair mengatakan menolak campur tangan Prancis usai Macron memberikan pernyataan tersebut.
“Dalam situasi yang tidak dapat diterima ini, menyusul pernyataan yang tidak bertanggung jawab, Presiden (Aljazair) memutuskan untuk segera memanggil duta besar Aljazair untuk Prancis untuk berkonsultasi,” kata Kepresidenan Aljazair dalam sebuah pernyataan.
Pertikaian tersebut mengakibatkan militer Prancis tidak bisa menerbangkan dua pesawat mereka di wilayah Aljazair.
“Pagi ini, saat mengajukan rencana penerbangan untuk dua pesawat kami, kami mengetahui bahwa Aljazair menutup penerbangan wilayah mereka ke semua pesawat militer Prancis," kata Kolonel Pascal Ianni, juru bicara militer Prancis kepada CNN, Minggu (3/10/2021).
Meski penerbangannya ditutup, Ianni menambahkan tindakan itu tidak akan berpengaruh pada operasi dan misi intelijen yang dilakukan oleh Prancis di wilayah Sahel.
Prancis memiliki pasukan di Sahel melalui misi anti-terornya bernama "Operation Barkhane" yang beroperasi di Chad, Mali, Niger, Mauritania dan Burkina Faso.
"Keputusan dari otoritas Aljazair ini hanya mempengaruhi aliran logistik kami, dan hanya pada margin," tambah Ianni. (Jacinta Aura Maharani).
Baca Juga: Brakk! Pesawat Tabrak Gedung di Italia, 8 Orang Tewas
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah