Suara.com - Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat menyatakan dari data 32 orang yang terdiri dari atlet, offisial, dan panitia pelaksana PON XX Papua yang dinyatakan positif Covid-19 dan malaria tidak satu pun di antaranya berasal dari Kontingen PON Jabar.
"Jadi kami barusan komunikasi ke Papua dan ada datanya, tapi Jabar belum ada masuk di data itu. Dari 32, ada dari Kota Jayapura, Timika dan lainnya, atlet yang ada itu dari provinsi lain. Sementara data yang saya punya, dari 32 orang itu, tidak ada atlet Jabar," kata Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat Dewi Sartika saat dihubungi melalui telepon, Rabu (6/10/2021).
Dewi mengatakan informasi tersebut dipastikan setelah pihaknya berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 di Papua dan pihaknya menuturkan akan terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di PON XX Papua tersebut.
Menurut dia data tersebut tidak hanya memuat tentang atlet, offisial, dan panitia pelaksana, yang terkena Covid-19 namun juga yang terkena malaria.
Namun demikian, kata Dewi, upaya antisipasi tetap harus dilakukan dan selain pelacakan kontak melalui testing di venue. Terakhir semua atlet, offisial, dan panitia penyelenggara, harus melakukan PCR di bandara sebelum pulang ke Jabar.
"Tetap kan nanti sebelum naik pesawat harus PCR, itu pasti tersaring dari Papua ke sini. Kemudian nanti tetap sampai Bandung kita akan lakukan konsolidasi dan pemantauan juga," katanya.
Menurut dia jika masih tetap ditemukan yang positif COVID-19 setelah sampai di Jabar maka pihaknya pun sudah menyiapkan antisipasi.
"Untuk yang tidak bergejala, kita siapkan di BPSDM Jabar seperti biasa, nanti kami cek. Penutupannya kan nanti, dan sekarang kami siapkan tempat karantinanya," tuturnya. (Antara)
Baca Juga: PON XX Papua: Tim Bola Kaltim Menang Lawan Jabar dengan Skor 1-0
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah