Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menduga penularan Covid-19 selama gelaran PON XX di Papua terjadi bukan saat pertandingan, melainkan ketika berada di kamar penginapan atau saat makan bersama.
Budi menyebut, di dalam kamar yang disediakan panitia, mereka tidur berempat, dan sesi makan masih dilakukan secara bersama-sama.
"Hasil pengamatan kami, terjadinya penularan ini kemungkinan besar disebabkan di tempat penginapan karena memang kamar yang ditempati oleh para atlet itu satu kamar ditempati oleh sekitar empat orang atlet dan juga pada saat makan dilakukan makan bersama," kata Budi dalam jumpa pers virtual, Senin (11/10/2021).
Sejauh ini sudah ada 83 kasus positif yang didominasi oleh atlet, official, dan panitia. Mereka tersebar di beberapa cabang olahraga.
"Terjadi konsentrasi di beberapa cabor (cabang olahraga), seperti Judo, Sepatu Roda, Motocross, Panahan, dan Cricket," ungkapnya.
Menurutnya, kontingen yang terdeteksi Covid-19 banyak berasal dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jambi, dan Bali.
Bahkan, dia juga mengungkapkan ada tujuh atlet PON XX yang berhasil kabur dari tempat isolasi pasien Covid-19 di Papua.
Ketujuh atlet tersebut langsung pulang ke daerah asalnya, antara lain; satu orang ke Tarakan, dua orang ke Jambi, tiga orang ke Sidoarjo, dan satu ke Yogyakarta.
"Kami juga mengamati ada tujuh atlet yang sebelumnya sudah teridentifikasi positif, berhasil keluar dari tempat isolasi sebelum selesai masa isolasinya," ungkap Budi.
Baca Juga: Menkes Budi Ungkap Tujuh Atlet Positif Covid-19 Kabur dari Tempat Isolasi di PON XX Papua
Dia mengatakan kabar ini sudah sampai ke telinga Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dan langsung diatasi dengan mengisolasi mereka di daerah asal.
"Atas arahan bapak presiden agar ketujuh atlet yang keburu kembali ke kota asalnya sebelum selesai masa isolasinya ini bisa segera di karantina atau di isolasi di tempat kedatangan," jelasnya.
Budi mengatakan PON XX Papua ini akan menjadi pembelajaran bagi pemerintah untuk menyelenggarakan kegiatan besar.
"Berdasarkan pengalaman dari PON Papua ini, kami menetapkan beberapa hal untuk menjadi patokan protokol kesehatan bila kita ingin mengadakan hal seperti ini ke depannya, baik itu motorbike atau pertandingan sepakbola atau nanti ada kompetisi liga basket," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Dosen Filsafat Ungkap Masalah Demokrasi di Indonesia: Dari Politik Feodal hingga Hilangnya Oposisi
-
Polda Jatim Bakal Tetapkan Tersangka Usai Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Rampung
-
Ngaku Pendukung Jokowi, Peserta Ini Disoraki di Tengah Diskusi Demokrasi
-
Viral Pria Unboxing Gas Elpiji 3 Kg, Sebut Dioplos Air Padahal Ini Fakta Ilmiahnya
-
Berhasil Identifikasi, 17 Jasad Santri Tragedi Ponpes Al Khoziny Diserahkan ke Keluarga
-
Lewat Modul P5, Literasi Jaminan Sosial Dinilai Bisa Ditanamkan Sejak Dini
-
TPG Triwulan III 2025 Cair! Guru Jam Mengajar di Bawah 12 JP Dapat Tunjangan?
-
Ketua GIPI Kritik RUU Kepariwisataan: Pemerintah Tak Pernah Anggap Penting Pariwisata
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global