Suara.com - Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) mengungkapkan bahwa saat ini para pasien dengan penyakit non-covid sudah bisa kembali ke rumah sakit untuk menjalani perawatan rutin, sebab pasien Covid-19 telah menurun.
Sekjen PERSI dr Lia G Partakusuma mengatakan saat ini rumah sakit mulai kembali membuka pelayanan perawatan penyakit lain yang sempat tertunda karena lonjakan gelombang kedua Covid-19.
"Sekarang kami sudah mulai membuka di akhir September dan awal Oktober, membuka pelayanan pasien-pasien non-covid, pasien yang tentu sudah cukup lama menunggu kapan dia harus ke rumah sakit, yang tadinya takut sekarang mereka sudah mulai datang ke rumah sakit," kata Lia dalam diskusi FMB9-KPCPEN, Selasa (12/10/2021).
Lia menyebut rumah sakit sekarang harus hati-hati dalam memilah pasien dan pendampingnya agar tidak terjadi penularan Covid-19 di rumah sakit.
"Jadi kami sekarang mempunyai dua alur yang berbeda, mana pasien non-covid mana pasien yang covid, pasien covid masih tetap ada satu dua di rumah sakit masih dirawat, jadi kami punya satu ketentuan yang sangat ketat untuk screening, jadi siapa saja yang masuk rumah sakit harus melakukan pemeriksaan," jelasnya.
Meski begitu, Lia mengungkapkan secara nasional angka keterpakaian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) Covid-19 sudah di bawah 10 persen.
"BOR yang di rumah sakit itu rata-rata sudah di bawah 10 persen, artinya seluruh Indonesia sudah mengalami penurunan Covid yang cukup bermakna, tapi tentu kita tidak bisa euforia dan lengah, masih ada beberapa daerah yang BOR nya masih lebih dari 20 persen," ungkap Lia.
PERSI juga menyoroti angka kematian pasien Covid-19 yang belum konsisten menurun setiap harinya.
"Angka kematian kita ini naik turun, antara 2-3 persen, di bulan Oktober juga naik jadi 3,38 persen, padahal di bulan Juli kita cuma 2,66 persen, artinya walaupun kita dari segi angka kelihatan penurunan, tetapi kami di rumah sakit punya kewaspadaan yang tinggi," pungkasnya.
Baca Juga: Data Dinas Kesehatan Sulsel: Tidak Ada Pasien Covid-19 di Rumah Sakit
Diketahui, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 4.227.932 orang Indonesia, masih terdapat 24.430 kasus aktif, 4.060.851 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 142.651 jiwa meninggal dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional