Suara.com - Pendiri Lembaga Survei KedaiKopi, Hendri Satrio, menilai perlu adanya dorongan agar kader atau tokoh-tokoh dari luar Jawa bisa maju bertarung di Pilpres 2024. Menurutnya, kekinian banyak tokoh-tokoh berasal dari luar Jawa tak sekuat tokoh dari Jawa dilihat dari elektabilitasnya.
Selama ini Hendri mengatakan, tokoh yang berasal dari Jawa mendominasi survei dan memiliki elektabilitas yang cukup besar. Hal itu seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil hingga Anies Baswedan.
"Kalau dari lembaga survei yang beredar saat ini hasilnya kan semuanya berada di Jawa, pak Prabowo mas Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Khofifah Indar Parawansa, Ridwan kamil itu kan semuanya berada di Jawa," kata Hendri bertajuk: "Memprediksi Kemunculan Capres ala Pembagian Wilayah Penangan Covid", Jumat (15/10/2021).
Sementara tokoh dari luar Jawa kata Hendri, seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno, Boy Rafli Amar, terus ada nama Sri Mulyani yang dinilai masih tak sekuat dari tokoh dari Jawa.
Hal itu pun memunculkan pertanyaan bagaimana caranya para tokoh-tokoh di luar Jawa. Hendri pun mengatakan, perlu adanya dorongan para capres dan cawapres yang berasal dari luar Jawa.
"Intinya adalah dengan leadership yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dengan luasan seperti ini harusnya memang mulai memikirkan minimal mendorong calon presiden calon wakil presiden bukan hanya datang dari Jawa," tuturnya.
Hendri mengatakan, akan semakin baik bila banyak calon pemimpin yang dipilih di Pilpres 2024.
Menurutnya, masyarakat harus lebih kritis untuk mencapai hal tersebut.
"Makin banyak kita memiliki pemimpin yang bisa kita pilih di 2024 itu akan lebih baik. Yang paling penting adalah dalam proses menuju ke sana, pemerintah tidak melihat rakyat Indonesia ini bodoh semua," tandasnya.
Baca Juga: Besok, Relawan Jokowi Deklarasikan Dukung Ganjar Pranowo Maju Jadi Capres 2024
Berita Terkait
-
Besok, Relawan Jokowi Deklarasikan Dukung Ganjar Pranowo Maju Jadi Capres 2024
-
Ganjar Pranowo Disambut Meriah Saat Berkunjung ke Ternate, Warganet: Serasa Presiden
-
Senasib Tak Bisa Usung Capres Sendiri, PAN Sambut Baik PPP soal Poros Ketiga Pilpres 2024
-
Benarkah Rudy Mantan Partner Presiden Jokowi Dukung Ganjar Pranowo Maju Pilpres 2024?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir
-
Diteken Sebelum Lengser, Pimpinan KPK Era Nawawi Pomolango yang Beri SP3 Kasus Izin Nikel di Sultra
-
Refleksi 2025: Akademisi UII Nilai Pemerintahan Prabowo-Gibran Sarat Masalah HAM dan Militerisasi