Suara.com - Tim investigasi yang mencari Brian Laundrie, tunangan selebgram dan blogger Amerika Serikat yang dibunuh, Gaby Petito, menemukan sisa-sisa jenazah di satu area konservasi di Florida, kata badan penyelidikan federal FBI.
Dalam pencarian ini, agen-agen FBI juga menemukan barang-barang milik Laundrie.
Laundrie menghilang setelah kembali ke Florida tanpa Petito. Keduanya melakukan perjalanan bersama sejak beberapa bulan sebelumnya.
Jenazah Petito ditemukan di Wyoming, lokasi yang pernah menjadi tujuan perjalanan pasangan ini.
Dalam keterangan pers hari Rabu (20/10), agen khusus FBI, Michael McPherson, membenarkan bahwa tim penyelidik menemukan "apa yang sepertinya jenazah tak utuh" dalam pencarian di kawasan Carlton Reserve.
Ia menambahkan, ditemukan pula barang-barang pribadi, termasuk tas punggung dan buku catatan milik Brian Laundrie.
"Barang-barang ini ditemukan di area yang hingga beberapa waktu terakhir tergenang air," ungkap McPherson.
Baca juga:
- Blogger AS Gabby Petito diduga dibunuh, FBI keluarkan perintah penangkapan atas kekasihnya
- Perempuan AS dibunuh beruang, diseret dari dalam tenda
- 'Pembunuhan demi kehormatan keluarga': Anak perempuan diduga dibunuh ayah karena kabur dengan kekasih
Para pejabat mengatakan sisa-sisa jenazah ini belum diidentifikasi dan pencarian di kawasan ini masih berlangsung.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan di Subang, Danu Diduga Beri Keterangan Palsu, Ini Kata Pengacara
Kasus terbunuhnya Petito, 22 tahun, dan hilangnya Laundrie, 23 tahun, memicu perhatian publik dan media secara luas.
Pasangan ini menghabiskan waktu musim panas mereka melalukukan perjalanan ke taman-taman nasional dan mengunggah konten perjalanan ini ke media sosial.
Orang tua Petito melaporkan hilangnya anak perempuan mereka pada 11 September, setelah gagal mengontaknya sejak akhir Agustus.
Orang tua Laundrie tunggu 'identifikasi forensik'
Belakangan diketahui Laundrie pulang ke Florida tanpa Petito pada 1 September.
Keluarga Petito berulang kali meminta Laundrie dan orang tuanya untuk bekerja sama dan memberi informasi yang diperlukan kepada tim penyelidik, namun kemudian Laundrie menghilang.
Orang tua Laundrie kepada polisi mengatakan, komunikasi terakhir dengan Laundrie terjadi pada 13 September, saat ia hiking dan sejak itu tak pernah kembali.
Jenazah Petito ditemukan pada 19 September di Wyoming. Pekan lalu, koroner menyatakan bahwa Petito dicekik hingga tewas dan jenazahnya ditinggalkan selama beberapa pekan, sebelum akhirnya ditemukan.
Tidak ada dakwaan resmi terhadap Laundrie dalam kasus pembunuhan Petito, namun FBI mengeluarkan surat perintah penangkapan dan mendakwanya melakukan penipuan karena menggunakan kartu debit Petito.
Pengacara orang tua Laundrie, Steve Bertolino, mengatakan pihak keluarga "akan menunggu hasil identifikasi forensik" sebelum mengeluarkan pernyataan maupun komentar.
Sebelumnya, kepada para wartawan, Bertolino mengatakan "beberapa barang" ditemukan pada jalur yang biasa dilalui Laundrie, yang berlokasi di antara satu area konservasi dan juga kendaraan yang dipakai Laundrie.
Kantor FBI untuk wilayah Tampa melalui Twitter mengatakan bahwa area konservasi ini tertutup untuk publik.
Agen khusus FBI, Michael McPherson, mengatakan perlu waktu beberapa hari untuk melakukan penyisiran dan penyelidikan di tempat kejadian perkara ini.
"Saya tahu akan ada banyak pertanyaan, namun kami tak bisa menjawabnya sekarang," kata McPherson kepada para wartawan.
Kasus hilangnya Petito tidak hanya memicu perhatian di Amerika.
Muncul pembahasan baik di Amerika maupun secara global tentang perhatian atas kasus hilangnya perempuan kulit putih dibandingkan dengan perempuan dari ras lain.
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah