"Krisis ini adalah buatan sendiri,” kata Ketua Umum FCC, Yasser Arman, Sabtu (23/10).
"Dan ia menjelma menjadi kudeta yang merangkak pelan-pelan.”
Pada Senin, Arman dikabarkan ikut diciduk aparat berseragam militer. Konflik yang awalnya hanya membias, berubah menjadi perpecahan setelah kudeta yang gagal pada 21 September silam.
Buntutnya pekan lalu, puluhan ribu pendukung pro-demokrasi melakukan mars di Khartoum menuntut transfer kekuasaan kepada sipil.
Demonstrasi itu merupakan tandingan terhadap aksi blokade yang dilakukan kelompok pro-militer terhadap Istana Kepresidenan, dan menutut kembalinya "kekuasaan militer” di Sudan.
Hamdok sebelumnya pernah menggambarkan perpecahan di tubuh pemerintahan transisi sebagai "krisis yang paling parah dan berbahaya” yang dihadapi Sudan pasca al-Bashir.
AS ancam tarik bantuan Sabtu kemarin, Utusan Khusus AS untuk Tanduk Afrika, Jeffrey Feltman, sebenarnya berhasil memediasi Hamdok dengan Jendral Abdel Fattah al-Burhan dan komandan pasukan khusus, Mohamed Hamdan Daglo.
Sesuai pertemuan, Kedutaan Besar AS di Khartoum menulis betapa "Feltman menegaskan dukungan AS bagi transisi demokratis menuju kekuasaan sipil, sesuai dengan keinginan warga Sudan.
Penangkapan paksa terhadap pemimpin sipil di Sudan dianggap "tidak bisa diterima” oleh Utusan Khusus PBB untuk Sudan.
Baca Juga: Sudan Dilanda Kudeta, Pihak Militer Tahan Perdana Menteri dan Pejabat Lainnya
Menurutnya aksi tersebut "ilegal” dan menuntut "aparat keamanan membebaskan” para sandera.
"Saya sangat khawatir terhadap terjadinya aksi kudeta dan upaya menghentikan transisi politik di Sudan.
Penangkapan terhadap perdana menteri, pejabat pemerintahan dan politisi tidak bisa diterima,” kata Bolker Perthes.
Hal serupa diungkapan Jeffrey Feltman. "Seperti yang sudah saya katakan berulang-ulang, setiap perubahan paksa terhadap pemerintahan transisi akan mengancam bantuan AS,” kata dia.
Pada Senin, Kementerian Informasi di Khartoum mengajak warga agar turun ke jalan untuk menentang aksi militer.
"Kami mengundang semua orang untuk terus berjalan sampai upaya kudeta ini diatasi.” rzn/as (afp,ap)
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan