Suara.com - Pemerintah telah melakukan beragam upaya untuk mengantisipasi adanya gelombang lanjutan dari penyebaran Covid-19. Salah satu antisipasinya ialah mendatangkan obat Covid-19, yaitu Molnupiravir pada akhir tahun.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya mendampingi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat berkunjung ke perusahaan farmasi Merck & Co di Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Dari hasil pertemuan tersebut, pembahasan diantara keduanya telah mencapai tahap finalisasi persetujuan perolehan pengadaan obat Molnupiravir.
"Kami sudah sampai di tahap finalisasi agreement agar Indonesia bisa mengadakan tablet Molnupiravir diusahakan di akhir tahun ini. Sehingga kita punya cadangan cukup jika ada potensi gelombang berikutnya," kata Budi saat konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (25/10/2021).
Selain mendatangkan obat, pemerintah Indonesia juga mengupayakan agar Merk & Co mau membangun pabrik di Tanah Air termasuk memberikan bahan baku obatnya.
Mengutip dari ANTARA, Molnupiravir, obat Covid-19 buatan perusahaan farmasi Merck & Co, digadang-gadang sebagai obat antivirus pertama yang ampuh mengobati infeksi virus Corona.
Ini yang mendasarai Merck untuk mengajukan izin penggunaan darurat tablet Covid-19 molnupiravir buatannya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Senin (11/10/2021).
Jika disetujui, tablet yang dikembangkan bersama Ridgeback Biotherapeutics tersebut akan menjadi obat antivirus oral pertama untuk penyakit tersebut.
Persetujuan itu dapat membantu mengubah manajemen klinis COVID-19 karena tablet tersebut dapat dikonsumsi di rumah.
Molnupiravir mampu mengurangi separuh risiko kematian atau rawat inap bagi orang-orang yang paling berisiko mengalami penyakit Covid-19 parah, menurut Merck.
Baca Juga: Menkes: Indonesia Dipuji Amerika Karena Vaksinasi Hingga 2,3 Juta Per Hari
Sejauh ini pengurutan virus yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pil Covid-19 ampuh melawan semua varian virus corona, termasuk Delta, kata perusahaan itu.
Data sementara tentang efikasi obat tersebut sangat berpengaruh terhadap saham perusahaan ketika dirilis pekan lalu.
Obat-obatan yang sudah ada, seperti obat antivirus remdesivir buatan Gilead Sciences yang diberikan lewat infus dan obat generik steroid deksametason, secara umum hanya diberikan kepada pasien rawat inap.
Sedangkan obat antibodi monoklonal produksi Regeneron Pharmaceuticals dan El Lilly sejauh ini terlihat hanya digunakan terbatas karena sulit diberikan kepada pasien.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri
-
Reformasi Kepolisian Tak Cukup Ganti Kapolri, Butuh Political Will dari Presiden
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!