Suara.com - Departemen Kehakiman Amerika Serikat pada Selasa (26/10/2021) mengungkapkan pejabat penegak hukum di AS dan Eropa telah menangkap 150 orang dan menyita lebih dari 31 juta dolar AS atas kasus perdagangan narkoba internasional yang dijual di darknet.
Mengutip Associated Press, Rabu (27/10/2021), penangkapan tersebut terkait dengan penyelidikan 10 bulan antara pejabat penegak hukum federal di AS dan Europol di Eropa.
Jaksa menyatakan dakwaan tersebut bertanggung jawab atas puluhan ribu penjualan ilegal di AS, Inggris, Australia, Bulgaria, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Swiss.
Departemen Kehakiman mengatakan para penyelidik telah menyita lebih dari 31,6 juta uang tunai dolar AS, mata uang virtual, dan 45 senjata.
Darknet adalah bagian dari internet yang dihosting dalam jaringan terenkripsi dan hanya dapat diakses melalui alat penyedia anonimitas khusus, terutama Tor Browser.
Jaksa mengungkapkan penyidik juga menemukan sejumlah obat-obatan terlarang, termasuk obat palsu dan pil opioid, bersama dengan lebih dari 152 kilogram amphetamin, 21 kilogram kokain, dan 32,5 kilogram MDMA.
Mereka yang ditangkap termasuk 65 orang di AS, 47 orang di Jerman, 24 orang di Inggris, empat orang di Italia, empat orang di Belanda, tiga orang di Prancis, dua orang di Swiss, dan satu orang di Bulgaria.
Wakil Jaksa Agung Lisa Monaco mengatakan penyelidik menemukan vendor darknet yang menjalankan laboratorium palsu di rumah mereka untuk membuat pil palsu yang dicampur dengan fentanil, metamfetamin, dan obat-obatan terlarang lainnya.
Departemen Kehakiman mengatakan penyelidikan masih berlangsung dan penyelidik masih bekerja untuk mengidentifikasi orang lain di balik akun darknet.
Baca Juga: Digerebek di Rumah Bandar Narkoba Empat Lawang, Oknum Polisi Berstatus Saksi
Sementara Departemen Kehakiman telah melakukan penyelidikan serupa di masa lalu, para penyelidik sangat khawatir ketika mereka mulai melihat lonjakan penjualan opioid di darknet selama pandemi.
“Sejak awal pandemi Covid-19, lebih banyak orang beralih ke darknet daripada sebelumnya untuk membeli obat-obatan,” kata Monaco.
“Sebelum saya tutup, saya ingin berbicara kepada mereka yang tetap berada di darknet, mereka yang menjajakan obat-obatan terlarang dan berpikir mereka aman di balik lapisan anonimitas digital.
“Pesan saya kepada Anda sederhana, tidak ada internet gelap. Kami bisa dan kami akan bersinar,” pungkas Monaco.
(Jacinta Aura Maharani)
Berita Terkait
-
Digerebek di Rumah Bandar Narkoba Empat Lawang, Oknum Polisi Berstatus Saksi
-
Kapolda NTT Tegaskan Akan Copot Anggota Polisi yang Terlibat Narkoba
-
Polisi Pastikan Sopir Tabrakan Maut Transjakarta Tidak Konsumsi Narkoba
-
Buntut Kasus Pemerkosaan Istri Tersangka Narkoba, Kapolsek Kutalimbaru Dicopot
-
Polisi Temukan Narkoba Berbentuk Prangko, Begini Penampakannya
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
-
TikTok Hadirkan Fitur Shared Feed untuk Tingkatkan Interaksi Pengguna
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Cabai Turun setelah Berhari-hari Melonjak
Terkini
-
Munas V IKAL Lemhannas Tetapkan Jenderal Dudung Jadi Ketum
-
BREAKING NEWS! Kebakaran Hebat di Cempaka Baru Jakpus, 7 Orang Tewas
-
Sri Sultan HB X: Melawan Korupsi Dimulai dari Perkelahian Batin Seorang Pejabat
-
Sinyal Kuat PAN: Pilkada Lewat DPRD Opsi Serius, Sebut Demokrasi Langsung Banyak Mudaratnya
-
Akademisi UGM Kritik Keras Kebijakan Pangan Prabowo-Gibran: Hukum dan HAM Diabaikan
-
PAN 'Tolak Halus' Ide Koalisi Permanen: Kami Sudah Tiga Kali Setia dengan Prabowo
-
FIAN Indonesia Nilai Setahun Pemerintahan Prabowo Gibran, Hak Atas Pangan Belum Jadi Prioritas
-
Belum Kering Luka Banjir, Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Aceh Siang Ini
-
Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
-
Korban Dugaan Ilegal Akses Akun Mirae Asset Bertambah, Kerugian Klaim Capai Rp 200 Miliar