Suara.com - Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB Abdul Muhari mengatakan sebanyak 277 unit rumah warga terendam banjir di tiga kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (5/11/2021), rumah-rumah yang terendam tersebut berada di Desa Tuloa, Desa Desa Kopi, dan Desa Bendungan di Kecamatan Bulango Utara.
Banjir juga melanda Desa Ayola Telango di Kecamatan Bulango Selatan, dan Desa Oata di Kecamatan Bulango Ulu, serta membuat rumah-rumah warga di wilayah tersebut terendam.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango per Jumat (5/11) pukul 08.15 WIB, terdapat 368 keplaa keluarga (KK) atau 1.231 jiwa terdampak banjir.
Ketinggian muka air pada saat terjadi banjir berkisar antara 30-150 sentimeter.
BPBD Kabupaten Bone Bolango menginformasikan banjir saat ini sudah surut di semua lokasi, dan berupaya memberikan penanganan darurat berupa distribusi logistik bagi para warga yang terdampak, dengan menggunakan moda transportasi roda dua maupun roda empat.
Selain itu, koordinasi dengan pemerintah setempat juga terus dilakukan untuk mengantisipasi adanya banjir susulan mengingat potensi curah hujan yang tidak menentu.
Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, hingga Minggu (7/11) mendatang, Kabupaten Bone Bolango masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan dapat disertai petir di siang hari.
Sementara itu, analisa potensi risiko melalui inaRISK menunjukkan Kabupaten Bone Bolango memiliki potensi risiko banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
Baca Juga: Puluhan Rumah di Ciamis Disergap Banjir Dini Hari Tadi
Sebanyak 12 kecamatan berpotensi mengalami banjir, termasuk Kecamatan Bulango Utara, Kecamatan Bulango Selatan dan Kecamatan Bulango Ulu.
Dalam menyikapi kondisi tersebut, BNPB mengimbau para pemangku kepentingan untuk menyampaikan informasi peringatan dini melalui jaringan komunikasi digital maupun jaringan frekuensi radio agar lebih meningkatkan waspada dan kesiapsiagaan.
Informasi peringatan dini bencana dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan langkah kesiapsiagaan di tingkat keluarga maupun tingkat pemerintahan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
Terkini
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM
-
Buntut Demo Agustus Ricuh, 21 Aktivis Didakwa Hina Presiden dan Lawan Aparat
-
Demi Yakinkan Pensiunan, KPK Rela Pinjam Uang Tunai Rp300 Miliar untuk Dipamerkan
-
Drama Pohon Tumbang Usai, MRT Jakarta Kembali Normal Jelang Jam Pulang Kantor
-
Divonis 4,5 Tahun Penjara, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi 'Mengadu' ke Prabowo: Mohon Perlindungan