Suara.com - Aktivis dan pemenang Nobel Malala Yousafzai mengumumkan bahwa dia telah menikah pada hari Selasa (9/11/2021) dalam sebuah upacara kecil di Birmingham.
Menyadur The Guardian Rabu (10/11/2021), juru kampanye untuk pendidikan anak perempuan dan pemenang hadiah Nobel perdamaian termuda di dunia mengatakan di media sosial bahwa dia telah menikahi pasangannya, Asser Malik.
"Hari ini menandai hari yang berharga dalam hidup saya. Asser dan saya mengikat janji untuk menjadi mitra seumur hidup," tulisnya.
"Kami merayakan pernikahan kecil [kontrak pernikahan Islam] di rumah di Birmingham bersama keluarga kami. Mohon kirimkan doa-doa Anda kepada kami. Kami bersemangat untuk berjalan bersama untuk perjalanan ke depan," sambungnya.
Yousafzai menjadi pemenang termuda hadiah Nobel perdamaian pada tahun 2014, saat itu berusia 17 tahun, bersama aktivis hak-hak anak India Kailash Satyarthi.
Tahun lalu Yousafzai lulus dari Universitas Oxford dengan gelar sarjana dalam bidang filsafat, politik dan ekonomi (PPE).
Banyak rekan-rekan aktivisnya yang mengucapkan selamat setelah Yousafzai mengumumkan pernikahannya tersebut.
"Sangat bahagia untukmu sahabatku!! Hari yang sangat berharga yang kita saksikan hari ini," ujar Vee Kativhu, seorang aktivis pendidikan.
"Sangat bahagia untukmu anak kecilku! Masha Allah Cinta dan salamku untuk semua keluarga," kata Muniba Mazari, duta besar nasional untuk UN Women Pakistan.
Baca Juga: Mendadak Pingsan Jelang Siraman Ria Ricis, Suami Oki Setiana Alami Hal Ini
Ucapan selamat juga datang dari aktivis iklim Greta Thunberg, editor Vogue Inggris Edward Enninful dan ribuan lainnya.
Yousafzai mulai menulis untuk BBC pada tahun 2009 tentang pengalamannya selama Taliban di wilayah Lembah Swat Pakistan.
Mencoba untuk membungkamnya, Taliban sempat menembak kepala Yousafzai yang saat itu masih berusia 15 tahun pada tahun 2012, namun dia selamat.
"Alih-alih membungkam saya, mereka justru memperkuat suara saya di luar Pakistan," tulisnya dalam bukunya tahun 2019 We Are Displaced.
Pada tahun 2013 Yousafzai ikut mendirikan Malala Fund, sebuah organisasi nirlaba internasional yang mengadvokasi sekolah anak perempuan.
Dalam pidato penerimaan Nobel 2014 dia berkata: "Penghargaan ini bukan hanya untuk saya. Ini untuk anak-anak yang terlupakan yang menginginkan pendidikan. Ini untuk anak-anak yang ketakutan yang menginginkan perdamaian. Ini untuk anak-anak tak bersuara yang menginginkan perubahan."
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
-
Pelican Crossing Cikini Diapresiasi Warga dan Pengamat