Suara.com - Sedikitnya 1.500 warga Rusia tidak diizinkan naik transportasi umum karena tidak memiliki bukti telah disuntik vaksin Covid-19.
Menyadur Moscow Times Selasa (23/11/2021), ribuan warga tersebut terjadi pada hari pertama penegakan izin digital Covid-19 di kota Kazan, Rusia tengah.
Republik Tatarstan adalah salah satu wilayah Rusia pertama yang memberlakukan penerapan kode QR untuk akses ke tempat-tempat umum.
Wilayah tersebut mewajibkan setiap warga harus memiliki bukti status vaksinasi, hasil tes PCR negatif atau sembuh dari Covid-19 baru-baru ini.
Kantor Walikota Kazan menjelaskan bahwa langkah tersebut sebagai upaya untuk menarik populasi yang ragu-ragu akan vaksin Covid-19.
Pada hari pertama penerapan tersebut sempat diwarnai perkelahian, penundaan keberangkatan yang signifikan, dan penangkapan sejumlah kondektur bus.
Otoritas transportasi Kazan mengatakan 786 penumpang tidak diizinkan naik trem dan 126 penumpang dari stasiun metro.
Pada hari Senin (22/11/2021), polisi menahan sedikitnya lima orang, kata perusahaan Metroelectrotrans Kazan di halaman media sosialnya.
Sejumlah kondektur bus dirawat di rumah sakit setelah dipukuli dan disemprot merica, kata Kantor Walikota Kazan.
Baca Juga: Menteri Kesehatan Minta Warga Tetap Waspada, Pantau Situasi Pandemi Dunia
Outlet berita Business Online Tatarstan juga melaporkan bahwa tarif taksi naik dan kekurangan layanan car-sharing sehubungan dengan persyaratan izin tersebut.
Kremlin mengatakan pada hari Senin bahwa masalah transportasi tidak dapat dihindari karena masyarakat sedang menyesuaikan dengan aturan baru.
Pemerintah Rusia juga menyatakan harapan bahwa masalah tersebut akan segera diselesaikan dan berharap dapat mengalau gelombang keempat Covid-19.
Krisis transportasi Kazan terjadi ketika anggota parlemen Rusia berlomba untuk mengamanatkan paspor vaksin untuk transportasi umum, restoran, dan toko-toko non-esensial dalam upaya untuk memerangi keragu-raguan vaksin.
Parlemen Rusia diperkirakan akan mengadopsi persyaratan kode QR, yang akan berlaku mulai 1 Februari hingga 1 Juni 2022.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Heboh Rocky Gerung Plesetkan Lirik "Anak Sekecil itu Disuruh jadi Wapres", Iwan Fals Panik: Cukup!
-
Dana Publik Terancam? KPK Selidiki Dugaan Mark-Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, DPR Mendukung
-
Said Didu ke Prabowo: Ciut Bentuk Komite Reformasi Polri Usai Ketemu Jokowi?
-
Mahfud Ragu Luhut Terlibat Dugaan Korupsi Whoosh: Dia Masuk Saat Barang Sudah Busuk
-
Geger Utang Whoosh, Mahfud MD: 1000 Persen Setuju Jokowi, Tapi Usut Tuntas Dugaan Mark Up
-
Sandra Dewi Cabut Gugatan: Awalnya Ngotot, Kini Pasrah Barang-barang Disita Kejagung, Mengapa?
-
Geger Utang Whoosh, Bunga Pinjaman China Disebut 20 Kali Lipat Lebih Ganas dari Jepang
-
Luhut Sebut Whoosh 'Busuk' Sejak Awal, Said Didu Heran: Kenapa Kebusukan Itu Tidak Dihentikan?
-
Akhir Pelarian Dugi Telenggen Anggota OPM Penembak Brigpol Joan, Ditangkap saat Asyik Main HP
-
Kekerasan hingga Penipuan Daring, KemenPPPA Soroti Kerentanan Perempuan di Dunia Nyata dan Digital