Suara.com - Maria Jose sedang berada di pemakaman Santa Cruz di Timor-Leste 30 tahun yang lalu ketika tentara Indonesia melepaskan tembakan.
"Saya masih muda saat itu, masih sangat bersemangat untuk pergi ramai-ramai dengan teman saya, jalan bersama," kata Jose.
"Kami kira unjuk rasa untuk memberi tahu dunia apa yang diinginkan orang Timor akan berlangsung damai."
Kini, Maria tinggal di Darwin, Kawasan Australia Utara bersama keluarganya dan beberapa orang yang selamat dari pembantaian di Timor-Leste pada 12 November 1991.
Pada hari itu, misa gereja diadakan di ibu kota Dili bagi seorang perempuan yang terbunuh.
Maria dan siswa lainnya kemudian memutuskan untuk berjalan sekitar delapan kilometer ke kuburan untuk memperjuangkan kemerdekaan dari Indonesia.
"Tiga teman saya tidak kembali," kata Jose.
"Masih teringat jelas di pikiran kami."
Jose dan mereka yang selamat turut serta dalam upacara di Darwin untuk mengenang para mahasiswa dan pelajar yang meninggal, serta Max Stahl, sutradara film yang meninggal pada bulan Oktober lalu.
Baca Juga: Grup Musik Asal Timor Leste, A2L Luncurkan Lagu Baru Gunakan 3 Bahasa
Usia Osvaldo Coelho, anggota kelompok mahasiswa yang mengorganisir protes Santa Cruz, masih 19 tahun ketika itu.
Kakaknya direnggut darinya, dan kemungkinan besar dibunuh, namun keluarganya masih tidak tahu apa yang terjadi sampai hari ini.
"Setelah kami sampai di pemakaman, semuanya baik-baik saja, kami menunggu untuk berdoa," kata Osvaldo.
"Setelah doa, kami ingin meletakkan bunga di kuburan. Tapi kami bahkan kami belum sempat berdoa saat tentara Indonesia datang dan mulai menembak, mereka menembak kami seperti binatang."
Ratusan orang terbunuh dan mereka yang selamat terpaksa bersembunyi.
"Ketika saya mendengar tembakan saya mulai panik, saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan, karena pagarnya cukup tinggi, pagar kuburannya. Saya mulai berlari dan melompati pagar," kata Maria.
Berita Terkait
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Harganya Tak Main-main, Ini Mobil DPR yang Picu Demo Gen Z Timor Leste
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?