Suara.com - Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Korps Marinir Kolonel Gugun SR menyesalkan atas terjadinya adu jotos antara oknum TNI Angkatan Darat (AD) dan Angkatan Laut (AL) di jembatan Barelang, Batam, Kepulauan Riau pada Minggu (28/11/2021) kemarin. Ia menilai kalau peristiwa tersebut telah mencoreng nama baik TNI.
"Tindakannya sangat tidak terpuji yang membuat citra buruk TNI," kata Gugun saat dihubungi Suara.com, Senin (29/11/2021).
Gugun mengatakan kalau kasus itu sudah dilimpahkan ke Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal). Selain memeriksa oknum, pihak Pomal juga akan menyelidiki penyebab dari terjadinya adu jotos tersebut.
"Tentunya penyebabnya akan diselidiki terkait siapa yang benar yang salah," ujarnya.
Selain itu, Gugun juga menegaskan kalau oknum yang terlibat dalam perkelahian itu akan diproses. Apabila bersalah, maka oknum itu akan diberikan hukumannya.
"Oknum tersebut harus diselidiki proses kesalahannya dan diberikan tindakan hukum tentunya atas tindakan tersebut."
Viral Adu Jotos di Jembatan
Seorang pengguna akun Twitter mengunggah sebuah video yang memperlihatkan adanya keributan di jalan raya. Keributan itu disebutnya ditimbulkan oleh perkelahian antara anggota TNI.
Pemilik akun Twitter, @yaniarsim mengunggah video yang berdurasi 30 detik tersebut. Menurutnya kejadian itu terjadi di Kepulauan Riau.
Baca Juga: Oknum Prajurit TNI AD dan TNI AL Adu Jotos di Batam, Pomal Turun Tangan
"Anggota TNI Raider dengan Marinir sedang ribut, di daerah Barelang, sedih liatnya," ujar pemilik akun seperti dikutip Suara.com, Senin (29/11/2021).
Kalau diperhatikan, peristiwa itu terjadi di sebuah jembatan yang tengah dipadati masyarakat. Sedari awal, sudah terdengar beberapa teriakan dari para pria yang bergerak ke tengah jalan.
Meski tidak terlihat secara jelas, namun tampak para pria itu tengah menyasar satu orang pria.
Dalam kejadian itu juga terdapat masyarakat sipil termasuk anak kecil yang ketakutan melihat para pria itu.
Pada detik 23 juga terlihat pria mengenakan pakaian lengan panjang bermotif belang tengah memukul pria yang mengenakan kemeja hitam.
Berita Terkait
-
Reaksi Jenderal Andika soal Prajurit TNI Bentrok sama Polisi Gegara Rokok
-
Bentrok Kopassus Vs Brimob Gegara Rokok, Panglima TNI: Anggota Terlibat Diproses Hukum!
-
Kasus Anak Buah Kerap Bentrok, DPR Minta Kapolri dan Panglima TNI Evaluasi Besar-besaran
-
Viral Bocah dan Emak-emak Ketakutan Lihat Bentrok Diduga Sesama TNI di Jembatan Barelang
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud