Suara.com - Pemprov DKI Jakarta kembali melakukan kerja sama dalam bidang pangan dengan daerah lain. Kali ini, Kalimantan Timur (Kaltim) digandeng untuk pembuatan daging olahan.
Kerja sama ini dilakukan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Dharma Jaya bersama PT Simar Pangan Borneo. Keduanya akan mengusung merek bersama yang akan dipasarkan di Kalimantan, yakni DJ-Borneofood.
Direktur Utama PD Dharma Jaya Raditya Eddra Budiman meyakini pihaknya dapat bersinergi pernuh dengan PT Simar Pangan Borneo dalam melakukan penetrasi pasar bahan pokok berbasis hewani di Kalimantan nantinya. Apalagi prospek di Kalimantan terlihat cerah karena adanya rencana pemindahan ibu kota baru.
"Hal ini juga berkepentingan dengan prospek dalam melayani penyediaan pangan berbasis hewani bagi kebutuhan ibukota negara baru yang akan dibangun pada Kabupaten Penajam Paser Utara nantinya," ujar Raditya kepada wartawan, Kamis (2/12/2021).
Ia menjelaskan, nantinya DJ-Borneofood akan menghasilkan sejumlah produk. Di antaranya adalah karkas daging sapi frozen dan karkas ayam frozen yang diharapkan dapat operasional pada awal tahun 2022.
Raditya Endra Budiman mewakili PD Dharma Jaya dengan Wahyu Taqwa Dhie mewakili PT Simar Pangan Borneo telah melakukan perjanjian kerja sama.
"Maka pada hari ini telah dimulainya langkah besar bersama untuk pemenuhan kebutuhan bahan pokok berbasis hewani pada pasar Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur," pungkasnya.
Wahyu Taqwa Dhie mengatakan pihaknya telah memiliki pengalaman dengan didukung jaringan pemasaran melalui group usaha di bidang logistik dan distribusi BBM Komersial dan Ritel di Kalimantan.
Pihaknya juga memikiki aplikasi daring secara Online bernama Go!Fuel, yang saat ini merupakan aplikasi pesan antar BBM online terluas di Kalimantan dan yang pertama di Indonesia versi MURI.
Baca Juga: Anggaran Dicoret DPRD DKI, Tak Ada Program Sumur Resapan Tahun 2022
Aplikasi Go!Fuel ini didukung juga oleh pelayanan angkutan yang unik dengan menggunakan Mobil Tangki BBM bertematik pertama di Indonesia yang akan dimanfaatkan untuk pemasaran bahan pokok berbasis hewani.
"Dimana akan adanya kebutuhan ikutan para konsumen BBM industri terhadap bahan pokok berbasis hewani nantinya," pungkas Wahyu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Badan Gizi Nasional Dorong UMKM dan Masyarakat Lokal Jadi Tulang Punggung Program MBG
-
58 Layanan Masyarakat Diusulkan Dicoret dari Keterlibatan Polri, Ada Pembuatan SIM Hingga SKCK
-
Anggota DPR Dorong Satgas Pascabencana Sumatera Bekerja Cepat: Jangan Sekadar Rapat!
-
Jakarta Kebakaran Lagi, 10 Warung di Kalideres Ludes Terbakar
-
Pemprov Aceh Surati PBB Minta Bantuan, Komisi II DPR: Tak Usah Diperdebatkan
-
Terungkap, Ada Nama Kakak Najwa Shihab di Grup Mas Menteri Core Team Nadiem Makarim
-
Gubsu Bobby Nasution: Pemerintah Pusat Sangat Membantu Pemulihan Pascabencana
-
Pemprov Aceh Minta Bantuan PBB, Nasir Djamil: Bukan Berarti Pusat Tak Sanggup, Ini Misi Kemanusiaan
-
Kuasa Hukum Kerry Sebut Tak Ada Dakwaan Soal Pengoplosan BBM di Kasus Pertamina
-
Cirebon Dipilih Jadi Titik Strategis Siaga SPKLU PLN Saat Nataru