Suara.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengerahkan 945 personel Brimob untuk untuk membantu penanganan bencana erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Bantuan 945 personel berasal dari 210 Pas Pelopor Korpbrimob, 210 Satbrimob Polda Jawa Timur, 105 personel Satbrimob Polda Bali, 210 Satbrimob Polda Jawa Tengah, dan 210 Satbrimob Polda Jawa Barat.
"Maksimalkan pengerahan anggota dan peralatan dalam penanganan bencana terutama kawasan perumahan/permukiman warga yang membutuhkan evakuasi," kata Sigit dalam keterangan tertulis seperti dilaporkan Antara, Minggu (5/11/2021).
Selain personel, Polri mengirimkan bantuan peralatan berupa mobil SAR, mobil dapur lapangan, mobil reapiter, mobil water treatment, ambulans, dan mobil pendukung lainnya.
"Perhatikan faktor keamanan, keselamatan diri, tim, dan masyarakat terdampak bencana," ujar Sigit.
Sigit mengingatkan jajarannya yang terlibat dalam operasi kemanusiaan Operasi Aman Nusa II penanganan bencana erupsi Gunung Semeru agar seluruh kegiatan penanganan sesuai dengan pedoman protokol kesehatan.
"Monitor perkembangan situasi, laksanakan koordinasi dengan BNPB atau BPBD dan instansi terkait," tuturnya.
Sehari sebelumnya, pada Sabtu (4/12) Ditsampta Korsabhara Baharkam Polri telah melaksanakan apel kesiapan personel dengan mengerahkan 60 personel, kendaraan taktis SAR satu unit, tiga unit kendaraan dinas double cabin, dan satu unit truk ke lokasi bencana.
Kemudian, menerjunkan enam ekor anjing pelacak K9 dan personel Pol Satwa sebanyak 12 orang untuk membantu pencarian korban erupsi Gunung Semeru.
Baca Juga: Bulog Kirim Bantuan Logistik Untuk Korban Erupsi Gunung Semeru
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB per Minggu (5/12) total ada 13 orang meninggal dan setidaknya 41 orang luka bakar karena erupsi Gunung Semeru. Erupsi Gunung Semeru berdampak di delapan kecamatan yang menyebabkan 902 orang mengungsi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan guguran lava pijar Gunung Semeru teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar