Suara.com - Sosok Prabowo Subianto disebut masih memiliki pembenci meskipun elektabilitasnya tinggi menjelang pilpres 2024 nanti.
Melansir dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra membongkar alasan elektabilitas Sandiaga Uno meroket dan menyaingi Prabowo Subianto.
Dedi menilai, berbeda dengan Prabowo Subianto, Sandiaga Uno belum memiliki masalah yang bisa dibenci publik.
"Sandiaga Uno belum memiliki pembenci yang sedemikian kuat sebagaimana yang dimiliki Prabowo. Ini tentu dilematis," ucap Dedi di Jakarta, Senin (6/12/2021).
Lebih lanjut Dedi juga menjelaskan bahwa publik terlihat jenuh tentang ketokohan Prabowo Subianto yang selama ini terus menerus digadang-gadang bakal maju Pilpres 2024.
Menurut Dedi, saat ini para pemilih cenderung lebih mempercayai tokoh muda untuk memimpin Indonesia.
"Harapan publik kepada Sandiaga Uno agar menggantikan posisi Prabowo. Tren itu juga dipengaruhi pemilih yang cenderung menyukai tokoh muda," jelasnya.
Untuk diketahui, dalam survei IPO, popularitas Sandiaga Uno yang mencapai 87 persen, memang masih berada di bawah perolehan Prabowo Subianto yaitu 94 persen.
Meskipun begitu, dalam hal kesukaan publik kepada menteri, Sandiaga Uno unggul dibandingkan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Survei: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Tertinggi Jelang Pilpres 2024, Anies Mengekor
"Memang terlihat ada ceruk persentase sekira 15 sampai 17 persen yang tidak suka kepada Prabowo," ujarnya.
Di sisi lain, kepopuleran Prabowo Subianto sebagai capres memang tak terbendung lagi.
Peneliti Indonesia Survey Center Khairul menyebut kepopuleran Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden di 2024 nanti disebut menjadi semakin kuat karena adanya efek Jokowi.
Ia menyebut pendukung Jokowi pada 2019 lalu mulai menaruh dukungan kepada MenhanPrabowo Subianto.
Sementara itu, berdasarkan hasil survei capres 2024, Prabowo berada di posisi pertama dengan 33,6%.
Lebih lanjut Khairul menyebut abhwa 10,9% dari hasil perolehan Prabowo merupakan para pendukung Jokowi di ajang Pilpres sebelumnya.
Berita Terkait
-
Popularitas Prabowo Sebagai Capres Moncer, Pengamat Sebut Ada Peran Pendukung Jokowi
-
Survey Ini Sebut Ganjar Pranowo Dan Erick Thohir Berpotensi Unggul di Pilpres 2024
-
Survei Indikator: Ganjar Pranowo-Erick Thohir Bisa Unggul di Pilpres 2024
-
Bukan Prabowo atau Sandiaga, Ini Lima Tokoh yang Berpotensi Bakal Didukung PA 212 di 2024
-
Survei: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Tertinggi Jelang Pilpres 2024, Anies Mengekor
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu
-
Bakal Jadi Partai atau Pindah ke PSI? Begini Rencana Projo
-
Whoosh Bikin Tekor Triliunan, Ekonom Curiga Proyek Salah Sasaran dan Ada 'Permainan' Markup