Suara.com - Survei elektabilitas partai politik menjelang pemilu 2024 mulai gencar dilakukan. Hasilnya, mayoritas menyebut PDIP masih bertahan sebagai pemuncak.
Sedangkan Partai Demokrat justru mengalami penurunan yang cukup signifikan, hingga tergeser ke partai papan tengah pada salah satu hasil survei.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, juru bicara Partai Demokrat KLB Deli Serdang, Muhammad Rahmad, merespons soal hasil survei yang menyebut elektabilitas Partai Demokrat melorot seusai konflik internal di Partai Demokrat terjadi.
Rahmad menilai, elektabilitas Partai Demokrat akan semakin terjun bebas apabila partai tersebut dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), atau Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
"Itu adalah fakta sejarah yang harus diakui," kata Rahmad dikutip dari Wartaekonomi.co.id, Kamis (16/12).
Rahmad lantas menjelaskan, ketika partai dipimpin SBY dan Ibas sejak 2013-2014, elektabilitas Partai Demokrat turun dari 151 kursi menjadi 61 kursi DPR RI. Kemudian pada 2019 elektabilitas Partai Demokrat makin turun menjadi 51 kursi di DPR RI.
"Saat ini, ketika partai hanya dipimpin AHY dan pola pengelolaan partai mirip mirip gaya Hitler, hampir dapat dipastikan, elektabilitas Partai Demokrat akan makin terjun bebas," ujarnya menegaskan.
Oleh sebab itu, ia menilai satu-satunya cara menaikkan elektabilitas Partai Demokrat adalah dengan mengganti kepemimpinan Partai Demokrat yang kini dipimpin AHY.
"Jika rezim tidak diganti, perkiraan saya, elektabilitas partai demokrat akan berada di bawah 5 persen pada Pemilu 2024 nanti," katanya.
Baca Juga: Disebut Sudah Sembuh, SBY Segera Pulang Ke Indonesia
Sebelumnya diketahui bahwa Voxpopuli Research Center merilis hasil survei terbaru. Hasilnya diketahui elektabilitas Partai Demokrat melorot ke papan tengah dengan hasil 5,0 persen seiring meredanya konflik di internal partai politik tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Irwan Fecho Dapat Dukungan Penuh dari Mantan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang
-
Survei Elektabilitas Parpol Terkini, Partai Baru Mulai Merangkak Geser Partai Lama
-
Ketika Elektabilitas Partai Demokrat Terkerek Konflik Internal
-
Irwan Fecho Siap Melenggang Maju Jadi Bacalon Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim
-
Disebut Sudah Sembuh, SBY Segera Pulang Ke Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?
-
Mendagri Tito Minta Pemda Segera Lakukan Sinkronisasi Program, Agar Tak Boros Anggaran
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025