Suara.com - Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman mengingatkan bahwa gelombang krisis dari penyebaran Covid-19 varian Delta belum selesai. Kondisi itu ditambah munculnya varian Omicron yang mulai merebak ke ratusan negara termasuk Indonesia.
Kalau misalkan Indonesia tidak bisa menangani kondisi tersebut, maka ia mengkhawatirkan adanya variasi baru yang muncul dan lebih parah dari dua varian tersebut.
Dicky mengatakan, meskipun saat ini kondisi pandemi Covid-19 terbilang landai, namun tetap perlu ada pengendalian yang baik dilakukan oleh pemerintah. Semisal saja deteksi dini yang kuat, pelaksanaan karantina atau isolasi yang efektif.
Kalau misalkan tidak, yang dikhawatirkannya ialah munculnya rekombinasi Delta dan Omicron.
"Apa yang terjadi tidak terkendali maka berpotensi varian hasil kawin bisa terjadi dan jadi kabar buruk bagi dunia," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Kamis (29/12/2021).
Dicky menyebut kalau hal tersebut bisa sangat berbahaya karena Omicron sendiri lebih leluasa menginfeksi orang-orang yang telah divaksinasi. Sementara Delta yang memiliki tingkat keparahan yang lebih dari Omicron.
"Ini kan menjadi masalah besar," ucapnya.
Dicky juga menuturkan kalau saat ini telah ditemukan sub varian dari Delta. Menurutnya sub varian itu sedang diamati dan cenderung mengkhawatirkan.
Berangkat dari kondisi-kondisi tersebut, Dicky kembali mengingatkan kalau pandemi Covid-19 belum selesai. Dengan demikian pemerintah dan masyarakat tidak boleh abai dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes).
Baca Juga: Momen Tahun Baru Bisa Jadi Klaster Penyebaran Covid-19 Varian Omicron
Dicky juga berpesan kepada pemerintah untuk bisa konsisten terutama dalam kebijakan karantina yang tidak perlu terganggu dengan diskresi, kecuali bagi para pejabat tinggi.
"Tapi kalau itu terus diturunkan ke banyak orang, kemampuan kita untuk melakukan mitigasi resiko dan memanage isolasi karantina menjadi sangat lemah dan itu menempatkan masyarakat dan posisi berbahaya," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Indonesia Kembali Kedatangan 12,4 Juta Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca
-
Rahmad Handoyo Minta Semua Pihak Waspadai Lonjakan Omicron
-
Momen Tahun Baru Bisa Jadi Klaster Penyebaran Covid-19 Varian Omicron
-
Varian Omicron Mengancam, India Beri Izin Penggunaan Darurat Obat Buatan Merck
-
Transmisi Lokal Varian Omicron Terdeteksi, Tes PCR SGTF Belum Bisa Dilakukan Secara Luas
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta