Suara.com - Pihak berwenang di Bangladesh menghapus peruntukan pantai khusus untuk perempuan dan anak-anak, setelah dituduh bahwa pemerintah tunduk kepada kalangan Islam garis keras.
Bagian pantai yang dikhususkan untuk perempuan di Cox's Bazar itu mempunyai luas 150 meter dan diresmikan pada Rabu (29/12). Bagian pantai ini dipisahkan dengan papan pengumuman berbunyi, "Area khusus untuk perempuan dan anak-anak sesuai dengan instruksi komisioner distrik".
Akan tetapi sehari kemudian pada Kamis (30/12) pemerintah mengumumkan peruntukan tersebut dibatalkan.
Dalam siaran pers, pemerintah mengatakan pihaknya "membatalkan keputusannya" setelah muncul "komentar negatif".
Sebelumnya, seorang pejabat senior di Cox's Bazar, Abu Sufian mengatakan peruntukan pantai untuk perempuan dibuat menyusul permohonan dari kalangan perempuan konservatif di negara yang mayoritas penduduknya Muslim itu.
"Mereka mengajukan permintaan agar disediakan bagian pantai khusus untuk mereka, karena mereka merasa malu dan merasa tidak aman berada di keramain," katanya.
Baca juga:
- Dibakar sampai mati karena melaporkan pelecehan seksual
- Kata 'perawan' di formulir pernikahan dicabut pengadilan Bangladesh
- Bangladesh ubah hukuman pemerkosa dari penjara seumur hidup menjadi hukuman mati
Langkah pemerintah menyediakan pantai khusus itu juga terjadi menyusul pemerkosaan beramai-ramai yang menimpa seorang perempuan di Cox's Bazar awal bulan ini.
Peristiwa itu memicu kekhawatiran terkait dengan keselamatan perempuan.
Baca Juga: Menilik Keberhasilan PM Sheikh Hasina Menangani Covid-19 di Bangladesh
Namun keputusan pemerintah mendedikasikan pantai khusus perempuan menimbulkan kegemparan di media sosial.
Banyak pengguna menuduh pihak berwenang tunduk pada kelompok Islam garis keras.
Kelompok Islam garis keras baru-baru ini menggelar pawai umum skala besar untuk menuntut segregasi berdasarkan jenis kelamin di tempat kerja dan pabrik.
Seorang komentator menggambarkan segregasi di pantai ini sebagai "Talibistan," untuk merujuk kelompok Taliban yang berkuasa di Afghanistan dan yang membatasi hak-hak kaum perempuan.
Cox's Bazar di Bangladesh tercatat sebagai pantai alami terpanjang di dunia, dan menjadi tujuan wisata populer di negara itu.
Ratusan ribu mengunjungi pantai Cox's Bazar pada hari-hari libur nasional, dan sektor pariwisata berkembang selama beberapa tahun terakhir.
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
3 Fakta Rahmat Shah Ditipu: Modus Pelaku Makin Canggih, Ngaku Jadi Raline Shah
-
Pesan Keras di Gerbong Kereta, Grafiti Anti IDF Gegerkan Publik
-
Blak-Blakan, Prabowo Tolak Keponakan Ikut Proyek Kemhan: Cari Usaha Lain!
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?