Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya sudah menyiapkan antisipasi jika muncul kasus Covid-19 di sekolah. Sampai saat ini, sekolah di Jakarta sudah diizinkan menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Riza menjelaskan, jika ada temuan satu kasus Covid-19 yang dialami oleh satu orang warga sekolah, maka gedungnya harus ditutup selama lima hari.
“Ya kalau ada omicron atau covid di satu klaster itu akan ditutup selama 5 hari,” ujar Riza di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (5/1/2022).
Penutupan lebih lama juga harus dilakukan jika kasusnya lebih banyak. Apabila kasusnya di atas 5 persen dari warga sekolah, maka gedung ditutup 15 hari.
“Kalau di atas 5 persen akan ditutup selama 15 hari,” kata dia.
PTM 100 Persen
Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta telah menjalankan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen mulai Senin (3/1/2022). Beriringan dengan itu, angka penularan Covid-19 di ibu kota mulai meninggi dan 162 orang telah terpapar varian baru virus corona B.1.1.529 atau omicron.
Meski demikian, Kepala Sub Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radjagah memastikan sejauh ini belum ada siswa yang terpapar omicron. Pihaknya sudah memastikan ke posko pelaporan Covid-19 sekolah.
"Belum ada laporan kena Covid-19 Omicron. 162 warga DKI yang terkonfirmasi, tapi itu bukan siswa," ujar Taga saat dikonfirmasi, Selasa (4/2/2021).
Baca Juga: Kasus COVID-19 Meroket, Pemerintah Okinawa Pertimbangkan Umumkan Keadaan Darurat
Ia pun meminta agar jika ada keluhan Covid-19 segera dilaporkan ke posko sekolah. Namun, ia berharap tidak ada kejadian satu pun penularan Covid-19 di sekolah.
Jakarta juga saat ini telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. Kegiatan PTM sampai saat ini masih berjalan 100 persen di hari kedua.
Sebagai tindakan antisipasi, pihak sekolah diminta melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat. Hal ini sudah diatur dalam surat edaran yang dibagikan ke tiap sekolah.
"Setiap sekolah yang melaksanakan PTM ini melaporkan setiap hari kondisi (murid) yang sakit atau tidak, yang hadir atau tidak. Jadi bisa mendeteksi sedini mungkin," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
SK Baru Menkum, Agus Suparmono jadi Waketum Dampingi Mardiono di Pucuk PPP
-
Geger Udang Cikande Terpapar Radioaktif, Waka MPR Eddy Soeparno: Ini Bukan Hal Ringan!
-
DAS Ciliwung Jadi Lokasi Aksi Bersih PLN dan KLH: Angkut 176 Kg Sampah dan Tanam 2.500 Pohon
-
Adik Jusuf Kalla dan Eks Dirut PLN Jadi Tersangka Korupsi PLTU Mangkrak Rp 1,35 Triliun
-
Prajurit Gugur saat Persiapan HUT TNI di Monas, Pratu Johari Patah Tulang usai Jatuh dari Atas Tank
-
Monas Banjir Sampah Usai Puncak HUT ke-80 TNI: 126 Ton Diangkut!
-
Magang PAM JAYA 2025 Dibuka, Peluang Emas Fresh Graduate dan Kisaran Gajinya
-
Kejagung 'Skakmat' Balik Kubu Nadiem Makarim: Bukan Cuma 2, Kami Punya 4 Alat Bukti!
-
Terjatuh dari Atas Tank Ketinggian 4 Meter, Prajurit Kostrad Gugur di Monas
-
Sidang UU Pers di MK, Pemerintah Sebut Iwakum Tak Punya Legal Standing