Paket bantuan berisi bahan makanan, kebutuhan pokok, serta obat-obatan, juga oxymeter untuk mengukur kadar oksigen, setelah mendapat saran dari dokter.
"Kita hanya mengisi kekosongan di saat Pemerintah [di Victoria] kewalahan saking banyaknya orang yang sakit secara bersamaan," ujar Anita.
Tapi di saat yang bersamaan, Anita juga mengaku merasa sampai "kewalahan" dengan tawaran bantuan dari warga Indonesia yang bersemangat saling membantu.
"Sampai ibu-ibu di komunitas kami membuat roster untuk menjadwalkan siapa yang memasak, siapa yang mengantarkan, giliran keluarga mana yang dibantu," jelasnya.
Departemen Kesehatan sudah membuat informasi COVID-19 terbaru dalam bahasa Inggris dengan bentuk infografik, misalnya.
Tapi Anita mengatakan akan sangat membantu jika informasi yang lebih mudah dicerna juga diterjemahkan dalam bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami.
'Lebih parah dari saat wabah Delta'
Pekan lalu, Pemerintah Australia mengubah kembali definisi 'close contact' atau kontak erat, yang artinya seseorang yang sudah menghabiskan waktu empat jam atau lebih bersama kasus positif dalam situasi seperti di rumah.
Tapi Len Wu, sempat kebingungan saat ia menjadi kontak erat, setelah orang di tempat kerjanya dinyatakan positif COVID-19.
Pemilik usaha jasa pelayanan kebersihan asal China ini mengaku sempat bingung saat mencari informasi di situs Departemen Kesehatan Victoria untuk mengetahui apa yang harus dilakukan, terutama soal berapa lama ia harus diisolasi.
Baca Juga: Pernah Dijuluki Smellbourne Karena Bau Busuk, Melbourne Temukan Solusinya
"Saya merasa tak berdaya di saat yang sulit," ujar Len, yang mengaku hanya mengerti setengahnya saja dari penjelasan di situs Departemen Kesehatan Victoria.
Informasi yang tersedia dalam sejumlah bahasa, termasuk Bahasa Indonesia dan Bahasa Mandarin belum terlalu diperbarui oleh Departemen Kesehatan dan ABC telah menghubungi untuk meminta penjelasan.
Di Sydney, Srey Kang, seorang perawat, mendapat julukan sebagai Kerry Chant-nya komunitas warga Kamboja.
Kerry Chant adalah Kepala Petugas Kesehatan untuk negara bagian New South Wales yang sering tampil di televisi untuk menjelaskan kondisi terkini COVID-19.
"Komunitas kami benar-benar seperti tak tahu harus apa, sangat bingung, takut. Ini lebih parah dibandingkan saat wabah Delta," ujarnya.
"Pemerintah Australia seharusnya bisa melakukan lebih baik dari sekarang. Kita berada di titik terendah," kata Srey.
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Demo BEM UI Hari Ini, Polisi Turunkan Ribuan Personel Tanpa Senjata Api
-
Viral! Gadis Cilik Masuk ke Acara HUT TNI dan Minta-minta, Warganet Ini Malah Bicara 'Pesan Tuhan'
-
Sebut WFT Penipu, Bjorka Asli Bocorkan Data Pribadi Polri: Anda Cuma Bisa Tangkap Saya dalam Mimpi!
-
Jokowi-Prabowo Bertemu di Kertanegara, Analis Ungkap Spekulasi di Balik Silaturahmi
-
Badai Api Mengguncang Bumi: Tantangan Baru Ilmuwan di Era Pemanasan Global
-
Usut Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Panggil Dewan Pembina Gaphura
-
Percepat Realisasi Program 3 Juta Rumah, BNI Gandeng Pengembang di Serang
-
Rapat 'Rahasia' di Kertanegara? Prabowo Kumpulkan Sejumlah Menteri di Malam Minggu, Ada Apa?
-
Pemprov DKI Kebut Sertifikasi 180 Dapur MBG, Ditarget Rampung Dua Pekan
-
Misteri Gatal-gatal Serang Tim SAR di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, BNPB Ungkap Penyebab Mengejutkan