Suara.com - Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean akhirnya mendatanti Bareskrim Polri untuk memenuhi panggilan pemeriksaan, pada hari ini Senin (10/1/2022).
Adapun Ferdinand Hutahaean diperiksa Bareskrim usai cuitannya diperkarakan oleh seseorang karena perkataan 'Allahmu lemah' dianggap menyakiti perasaan agama tertentu.
Melansir Hops.id -- jaringan Suara.com, Ferdinand Hutahaean datang ke Gedung Bareskrim pada pukul 10.17 WIB, dengan menggunakan kemeja putih dan topi berwarna merah.
Ferdinand tak sendiri, dia datang bersama tiga orang pengacara. Ketiga orang itu, kata dia, adalah kawannya sejak lama.
"Saya Ferdinand Hutahaean datang memenuhi panggilan dari teman-teman penyidik Bareskrim tim Siber untuk membantu teman-teman kepolisian untuk segera menuntaskan masalah ini supaya menjadi terang benderang, menjadi jernih dan tidak ada kesalahpahaman," kata Ferdinand.
Kata Ferdinand, dia berharap bahwa kehadirannya sebagai momen penting untuk menjelaskan bahwa semua ini hanya kesalahpahaman.
"Salah paham karena orang berbicara dengan persepsi tanpa mengetahui fakta-fakta yang sesungguhnya," kata dia.
Diketahui, Bareskrim Polri memanggil Ferdinand Hutahaean untuk diperiksa dalam kasus cuitan 'Allahmu lemah' yang kini sudah naik ke penyidikan.
Ferdinand Hutahaean sendiri telah meminta maaf di tengah penyidikan kasus yang menderanya.
Baca Juga: Bawa Bukti Riwayat Penyakit saat Diperiksa Polisi, Ferdinand: Cuitan Itu Buat Saya Sendiri
Sehari sebelum pemeriksaan, Ferdinand mengaku bakal membawa dokumen-dokumen yang diperlukan untuk menjawab penyidik dalam kasus yang menjeratnya, termasuk alasannya mencuit pernyataan yang kemudian dianggap bernuansa SARA oleh berbagai pihak.
Dia juga mengaku akan membawa dokumen yang menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang mualaf sejak 2017 lalu, untuk memperkuat bahwa dirinya tidak mungkin menghina agamanya sendiri.
"Saya tentu akan membawa dokumen-dokumen yang saya anggap penting untuk jelaskan terkait dengan cuitan itu, kenapa ada, kenapa muncul. Kedua, dokumen yang jelaskan terkait diri saya sendiri, seolah-olah ini adalah orang Kristen hina orang Islam, faktanya tidak demikian," ujarnya.
"Sesama muslim harusnya bangga kalau ada saudara muslim kita bangga dengan Allah yang kita sembah bersama-sama," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Ferdinand Hutahean Diperiksa Bareskrim Polri
-
Syarat dan Cara Mengurus Surat Keterangan Mualaf di KUA, Ferdinand Sudah Punya?
-
Ferdinand Ngaku Sedang Sakit saat Bikin Cuitan 'Allahmu Lemah'
-
Ditanya Siap Jadi Tersangka Kasus Allahmu Lemah, Ferdinand: Kita Harap Selesai Baik-baik
-
Bawa Bukti Riwayat Penyakit saat Diperiksa Polisi, Ferdinand: Cuitan Itu Buat Saya Sendiri
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan