Suara.com - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan pihaknya sudah mulai mengantisipasi pemilihan umum (Pemilu) 2024 sejak saat ini. Belajar dari hiruk pikuk yang terjadi pada 2019, Dedi menyebut Mabes Polri juga akan mengantisipasi semisal perpecahan antar masyarakat kembali terjadi akibat pemilu.
Antisipasi itu tidak terlepas dari prediksinya melihat pemilu yang akan berlangsung dua tahun lagi. Mengingat Indonesia bangsa yang besar, Dedi berharap masyarakat juga mulai ikut bekerja sama supaya tidak mudah terprovokasi.
"Kita ketahui dengan kebersamaan, meningkatkan persatuan dan kesatuan, menyadari Indonesia bangsa yang besar, terdiri dari suku agama bahasa yang sangat banyak, jangan sampai terprovokasi oleh orang-orang yang ingin memecah belah bangsa ini," kata Dedi dalam diskusi yang digelar Kosgoro 1957, Selasa (11/1/2022).
Kalau dari pengalaman, Dedi menerangkan situasi 'panas' mulai muncul pada beberapa tahun sebelum digelarnya pesta demokrasi.
Pada 2019, Dedi menyebut terjadi perang informasi, perang survei, politik identitas, kampanye hitam, kampanye negatif bahkan penyebaran berita-berita bohong alias hoaks.
"Data kita, 170 juta pengguna medsos aktif ini perlu literasi-literasi dalam rangka untuk meluruskan informasi, konten berita yang boleh dikatakan sangat lemah verifikasi dari sumber, sehingga muncul hoaks tersebut," ujarnya.
Sementara itu, pada 2022, Mabes Polri memastikan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat bisa terus berjalan kondusif. Dengan kondusifnya kondisi itu, menurut Dedi akan turut membantu perkembangan negara.
"Kami pastikan dengan suasana kamtibmas kondusif, maka ekonomi akan semakin bisa baik, investasi juga akan semakin bisa masuk dan pembangunan akan bisa berkembang dengan sangat baik sehingga kesejahteraan masyarakat bisa kita wujudkan bersama."
Baca Juga: Penundaan Pemilu 2024 Disebut Lebih Mudah Terwujud Secara Politik Ketimbang Isu 3 Periode
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara