Suara.com - Pemerintah provinsi DKI Jakarta membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Jenderal Sudirman, yang dikenal sebagai JPO Karet.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, JPO yang bertema Kapal Pinisi dan sengaja dibangun tanpa atap. Namun, sayangnya hal tersebut menuai kritikan lantaran disebut tidak ramah pejalan kaki.
Oleh karena itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan penjelasan terkait JPO yang dibangun tanpa atap.
"JPO itu membuat orang ingin cepat-cepat turun, kenapa? Karena tidak memberikan pengalaman baru," kata Anies lewat video di akun YouTube Anies Baswedan, Sabtu (15/1/2022).
Selanjutnya, Anies lantas meminta agar atap JPO dicopot dan menjadikan JPO ruang ketiga. Ruang ketiga yang dimakasud adalah ruang interaksi dan ruang mendapat pengalaman baru.
"Copot aja atapnya lalu dijadikan sebagai tempat orang bisa dapat pengalaman baru, lalu ada yang tanya, ‘Pak kalau hujan gimana?’ Loh, dia menghubungkan tempat yang tanpa atap ke tanpa atap, ya enggak perlu atap juga," jelas Anies.
Lebih lanjut Anies menyebut JPO menghubungkan dua tempat outdoor, sehingga tidak perlu ada atap. Berbeda kasus apabila JPO menghubungkan dua gedung.
"Kalau dia menghubungkan gedung ke gedung maka perlu atap, kalau outdoor ke outdoor tidak perlu atap. Ini prinsip sederhana," ucap Anies.
Selanjutnya Anies menyebut JPO yang telah dibangun atau direvitalisasi Pemprov DKI tidak hanya sekadar jembatan melainkan tempat berkumpul atau sekadar ber-selfie.
Baca Juga: Jelang Akhir Kontrak Swastanisasi Air, PAM Jaya Gandeng Kejati DKI
"Siapa saja bisa naik JPO, itu yang tadinya tempat (penghubung) satu tempat ke tempat lain, jadi tempat yang datang untuk dapat pengalaman di Jakarta," tutur Anies dalam penjelasannya.
Tag
Berita Terkait
-
Khawatir JIS Dirusak Pembenci Anies, Mustofa Minta Diawasi CCTV: Kita Sudah Hafal Mereka
-
Pembukaan JIS Disebut Akan Tandingkan Tim Muda Barca-Madrid, Politisi PDIP: Hanya Mimpi Gubernurnya
-
16 Siswa dan 3 Guru Positif Covid-19, 15 Sekolah di Jakarta Ditutup Sementara
-
Wagub DKI: 143.020 Warga Sudah Disuntik Vaksin Booster, Nakes 74.020, Non-Nakes 69.000
-
Jelang Akhir Kontrak Swastanisasi Air, PAM Jaya Gandeng Kejati DKI
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka