Suara.com - Pengamat politik sekaligus Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengimbau kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar segera bertindak dengan mengusut tuntas kasus Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) yang diduga menimpa kedua anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep.
Diketahui, Gibran dan Kaesang dinilai terlibat atas dugaan KKN dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilaporkan oleh dosen UNJ, Ubedilah Badrun.
Mealnsir dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Muslim Arbi memberikan komentar terkait fenomena tersebut. Ia mendorong agar KPK tidak perlu ketakutan dalam mengusut tuntas kasus dugaan dua anak presiden tersebut.
Terlebih selama ini KPK memiliki catatan kerja yang cukup baik dalam menindak orang-orang terdekat di lingkungan presiden.
Sebut saja, KPK pernah mengusut kasus besar bahkan sampai menangkap besan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa tahun silam.
"KPK segera saja panggil Gibran dan Kaesang atas laporan itu. KPK tidak usah ewuh pakewuh karena keduanya anak presiden," ujar Muslim, dikutip dari Hops.id, Senin, (17/1/2022).
Lebih lanjut Muslim juga menegaskan bahwa hukum di Indonesia harus ditegakkan secara adil dan sama terhadap siapa pun orangnya.
Menurutnya, jika sampai masalah dua anak Jokowi itu tidak segera diproses, maka bisa jadi KPK akan dibenci oleh rakyat.
Ia lantas mengungkit ketika KPK menangkap besan SBY yaitu Aulia Pohan atas kasusnya di Bank Indonesia.
Baca Juga: Sekber Prabowo-Jokowi Dianggap Sampah Demokrasi, Sosok Otoriter Disinggung
"Dahulu saat SBY, besannya saja, Aulia Pohan ditangkap dan ditahan KPK atas kasusnya di Bank Indonesia," kata Muslim Arbi.
"Jadi, KPK tidak usah ragu bertindak. Kalau terbukti bersalah, hukum harus tegak tanpa pandang bulu," imbuhnya.
Berita Terkait
-
KPK Tak Segera Usut Gibran dan Kaesang, Nama Besan SBY Disinggung
-
Tak Kapok Lawan Pelapor Gibran-Kaesang, Jokowi Mania: Berpikirnya Kok jadi Ngawur, Ngelantur?
-
Update Kasus Korupsi Rahmat Effendi: KPK Panggil Sekda Bekasi Reny Hendrawati
-
Tanggapan Istana soal Pelaporan Gibran dan Kaesang: Semoga Bukan Imajinasi Semua
-
Sekber Prabowo-Jokowi Dianggap Sampah Demokrasi, Sosok Otoriter Disinggung
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Akui Agus Suparmanto Ketum, DPW PPP Jabar Tolak Mentah-mentah SK Mardiono: Tak Sesuai Muktamar
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem, Kejagung: Kami Berpegang Pada Alat Bukti Sah
-
Ada HUT ke-80 TNI dan Dihadiri Prabowo, Tugu Monas Ditutup Sementara untuk Wisatawan Besok
-
Pemprov Sumut Kolaborasi Menuju Zero ODOL 2027
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH