Suara.com - Seorang korban tsunami Tonga yang selamat, Lisala Folau (57) dijuluki Aquaman karena berenang selama 26 jam untuk menyelamatkan diri dari sapuan ombak yang dipicu letusan gunung berapi bawah laut.
Menyadur NPR Jumat (21/1/2022), Folau, tukang kayu di pulau kecil bernama Atala sedang mengecat rumahnya pada Sabtu malam ketika dia mendengar dari saudaranya tentang tsunami yang akan datang.
Pada radio lokal Tonga, Broadcom Broadcasting, George Lavaka, yang diidentifikasi The Guardian sebagai editor senior di stasiun radio itu, membagikan transkrip terjemahan wawancara Folau di Facebook.
Dia dan keponakannya memanjat pohon untuk mencari perlindungan dan turun saat jeda tapi terkena gelombang besar yang lebih dari 6 meter, atau hampir 20 kaki — dan tersapu ke laut, sekitar pukul 7 malam waktu setempat.
Folau yang kesulitan berjalan mendengar putranya memanggil dari darat, tapi tak ditanggapi karena ia tidak ingin putranya mempertaruhkan keselamatan dengan melompat ke laut untuk menyelamatkan dirinya.
"Pikiran saya adalah jika saya menjawabnya, dia akan datang dan kami berdua akan menderita jadi saya hanya terombang-ambing, dihantam ombak besar yang terus datang," katanya.
"Itu tetap dalam pikiran saya jika saya bisa berpegangan pada pohon atau apa pun dan jika sesuatu terjadi dan saya kehilangan nyawa, pencari dapat menemukan saya dan keluarga saya dapat melihat mayat saya."
Folau pertama kali mencapai tanah di Pulau Toketoke. Dia mengatakan melihat sebuah kapal polisi menuju kembali ke Atata sekitar pukul 7 pagi dan melambaikan kain saat kapal itu lewat, tapi kapal itu tidak berhenti.
Dari sana, dia berangkat ke pulau Polo'a, perjalanan yang berlangsung sekitar pukul 10 pagi hingga 6 sore. Dia kemudian berenang ke Sopu, yang ada di tepi barat ibu kota, Nuku'alofa, di Pulau Tongatapu.
Baca Juga: Tsunami di Tonga, Kemenlu Pastikan 6 WNI Dalam Keadaan Selamat
Reuters memperkirakan perjalanannya berenang sekitar 7,5 km ke pulau utama.
Dia selalu teringat keluarganya dan khawatir tentang keponakannya yang terbawa ombak dan penyakit yang dihadapi saudara perempuan dan putri bungsunya.
"Semua ini berpacu dalam pikiran saya dan apa gunanya sekarang saya selamat dan bagaimana dengan mereka," katanya. "Ini mendorong saya untuk sampai ke Sopu."
Folau mencapai pantai hari Minggu sekitar pukul 9 malam waktu setempat atau sekitar 26 jam setelah gelombang tsunami pertama menyapu dia ke laut.
Dia merangkak dari pantai ke ujung jalan umum dan menemukan sepotong kayu untuk digunakan sebagai tongkat. Seorang pengemudi yang lewat menemukannya dan setelah bertanya dia terhubung dengan keluarganya.
Tidak jelas apa yang terjadi pada anggota keluarga Folau lainnya, tapi situs berita Selandia Baru Stuff melaporkan putrinya menceritakan pengalaman dan rasa terima kasihnya dalam posting Facebook yang emosional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan