Suara.com - Keluarga dan aktivis menyerukan keadilan, setelah satu dekade sejak kematian mantan jurnalis DW Sagar Sarowar dan istrinya, Meherun Runi, di Bangladesh.
Sepuluh tahun sejak peristiwa pembunuhan tragis terhadap jurnalis Bangladesh, Sagar Sarowar dan Meherun Runi, hingga saat ini polisi masih mencari pembunuhnya.
Sejumlah aktivis mengatakan lambannya pengusutan mengindikasikan pihak berwenang tidak serius menyelesaikan kasus tersebut.
Sarowar, mantan jurnalis DW, ditemukan tewas bersama istrinya yang juga seorang jurnalis Meherun Runi, di kamar tidur apartemen mereka di ibu kota Bangladesh, Dhaka, pada 11 Februari 2012.
Polisi mengatakan Sarowar ditemukan dalam kondisi terikat, dia dan istrinya ditikam berulang kali.
Mayat keduanya ditemukan pagi hari oleh putra mereka yang saat itu berusia lima tahun.
Sebelum kembali ke negara asalnya, Sarowar bekerja sebagai penyiar radio dan editor untuk DW Bengali selama tiga tahun di Bonn, bekas ibu kota Jerman.
Saat bekerja dengan DW, ia melakukan beberapa wawancara dengan para pemimpin politik papan atas negara Asia Selatan dan meliput isu-isu politik, sosial, dan lingkungan.
Peristiwa pembunuhan yang menghebohkan Bangladesh itu, terjadi hanya delapan bulan setelah pasangan itu kembali ke Dhaka.
Baca Juga: Pimpinan Komisi III DPR Desak Kapolri Ungkap Pembunuhan Jurnalis di Sumut
Saat meninggal, Sarowar bekerja sebagai Kepala Berita Maasranga TV, sedangkan Runi adalah reporter senior saluran ATN Bangla TV.
Kenapa mereka dibunuh?
Setelah peristiwa pembunuhan, Menteri Dalam Negeri Bangladesh saat itu, Sahara Khatun, bersumpah akan menemukan pembunuhnya dalam waktu 48 jam.
Namun, 10 tahun telah berlalu sejak janji itu dibuat, dan polisi masih belum menemukan motif di balik pembunuhan tersebut.
Kakak laki-laki Runi, Nowsher Roman, yang mengajukan kasus pembunuhan tersebut, menyampaikan rasa kecewanya atas kegagalan pihak berwenang untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Polisi Bangladesh telah memecahkan banyak kasus misterius di masa lalu. Sulit dipercaya mereka tidak dapat menemukan petunjuk di balik pembunuhan pasangan itu, bahkan setelah sekian lama," kata Roman kepada DW.
Berita Terkait
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka