Suara.com - Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Tornagogo Sihombing melaporkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi kalau Covid-19 varian Omicron sudah masuk ke wilayahnya. Kendati demikian, ia menyatakan kematian akibat corona masih nol kasus.
"Kami sudah mengirimkan 10 sampel dari 10 sampel 7 diantaranya varian Omicron. Jadi kami secara gamblang, varian Omicron sudah masuk ke Papua Barat. Kami sampaikan angka kematian masih 0 dalam varian Omicron," kata Tornagogo kepada Jokowi secara virtual dikutip melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/2/2022).
Tornagogo menjelaskan, bahwa saat ini terdapat 1.819 orang yang terpapar Covid-19 dengan rincian 1.647 orang menjalani isolasi mandiri dan di isolasi terpusat sebanyak 17 persen. Sedangkan yang dirawat di rumah sakit berjumlah 155 orang.
"BOR (ketersediaan tempat tidur rumah sakit) masih banyak, rata-rata isoman di rumah," katanya.
Selain soal perkembangan kasus Covid-19, Tornagogo menjelaskan proses vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama mencapai 58,2 persen, dosis kedua 28,5 persen dan vaksin booster masih 1,7 persen.
Ia juga melaporkan stok vaksin yang tersedia di Papua Barat berjumlah 242 dosis yang terdiri dari Sinovac, AstraZeneva, Moderna dan Coronavax. Kepada Jokowi, ia menyampaikan bahwa Papua Barat sudah mengajukan penambahan jenis vaksin.
"Kami sudah mengajukan penambahan jenis vaksinasi di akhir Februari ini, bulan Maret, atau pertengahan Maret," tuturnya.
Seusai mendengarkan laporan, Jokowi meminta kepada Kapolda Papua Barat untuk bisa mengajak masyarakat dengan melibatkan tokoh-tokoh agama supaya mau untuk divaksin Covid-19.
"Masyarakat diajak, libatkan tokoh-tokoh agama sehingga memberikan pemahaman-pemahanan yang langsung kepada penduduk," pinta Jokowi.
Baca Juga: Puluhan Tenaga Kesehatan di Cianjur Positif COVID-19, Begini Kondisinya
"Sekali lagi kerja sama dengan pemerintah daerah dengan Polri, TNI dan jajaran Forkopimda bagus, tetapi kecepatan vaksinasi agar presentasenya segera bisa tercapai, harus terus dikejar," ujarnya.
Berita Terkait
-
Puluhan Tenaga Kesehatan di Cianjur Positif COVID-19, Begini Kondisinya
-
Tekan Penularan Saat PTM, Sekolah Ini Adakan Tes Antigen Massal Untuk 599 Orang
-
Apa Benar Polusi Udara Bisa Sebabkan Gelombang Kenaikan Kasus Varian Omicron? Begini Penjelasan BMKG
-
Long Covid-19, Para Ahli Temukan Cara Cegah Gejala Virus Corona Berkepanjangan
-
Ditonton 15 Juta Kali Lebih, Viral Video Petugas Berlaku Kasar Saat Ambil Sampel Swab Covid-19, Banjir Kecaman Publik
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
Terkini
-
Khawatir Diberangus, Pedagang Thrifting Mengadu ke DPR dan Minta Dilegalkan
-
Setyo Budiyanto Berharap Apa yang Menjadi Kewenangan KPK Tidak Berubah dengan Adanya UU KUHAP Baru
-
Inisiatif Jokowi, Diresmikan Prabowo: RS KEI Surakarta Siap Kurangi Pasien Berobat ke Luar Negeri!
-
Fakta Baru Mayat di Cikupa: Diduga Tewas Sepekan, Dibungkus Plastik dan Karung
-
'Tangan Ikut Berlumuran Darah', Alasan Sipil ASEAN Tolak Komnas HAM Myanmar di Forum Jakarta
-
Saksi Beberkan Proses Penyewaan Kapal Angkut Minyak Mentah Pertamina
-
Soroti Tragedi SMAN 72 Jakarta dan SMPN 19 Tangsel, FSGI: Sekolah Lalai, Aturan Cuma Jadi Kertas!
-
Mayat Membusuk Terbungkus Plastik Ditemukan di Kebun Pisang Cikupa, Polisi Buru Identitas Korban
-
Indonesia Smart Nation Awards 2025: Momentum Penghargaan Bagi Daerah dengan Inovasi Unggulan
-
Angin Segar atau Jalan Pintas? Dosen UGM Bongkar Ironi di Balik Lonjakan Lowongan Kerja Luar Negeri