Suara.com - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera ikut menyoroti kontroversi pagelarang wayang di Pondok Pesantren milik Gus Miftah. Dalam acara itu, diketahui sang dalang memaki dan menghajar wayang mirip Ustaz Khalid Basalamah.
Melalui akun Twitternya, Mardani mengomentari sebuah berita yang membahas kejadian tersebut. Berita itu berjudul "Viral! Dalang Hajar Wayang Berpeci saat Pentas di Ponpes Gus Miftah"
Mardani lantas mengkritik aksi dalang yang menghajar wayang mirip Ustaz Khalid Basalamah. Ia bertanya mengenai budaya wayang apakah mengajarkan kekerasan.
Menurutnya, selama ini tidak ada budaya wayang yang mengajarkan kebencian ataupun kekerasan. Karena itu, ia tidak habis pikir mengapa persoalan tersebut sampai menjadi ramai.
"Apakah budaya wayang mengajarkan kekerasan, kebencian, bully dan menghajar? Tentu tidak, tapi kenapa yang viral seperti itu," kritik Mardani sebagai keterangan Twitter seperti dikutip Suara.com, Rabu (23/2/2022).
Lebih lanjut, Mardani mengingatkan masyarakat untuk lebih fokus memperhatikan persoalan lain yang lebih penting. Salah satunya adalah kasus di Desa Wadas yang dianggapnya mengerikan.
Selain itu, Mardani juga meminta publik lebih menyoroti persoalan kelangkaan minyak goreng dan tempe. Ia juga membahas mengenai kontroversi jaminan hari tua (JHT) dan pemindahan ibu kota negara (IKN).
Ia menilai persoalan-persoalan tersebut lebih berimbas kepada masyarakat. Karena itu, lebih baik rakyat mengkritisi permasalahan itu ketimbang saling melemparkan ujaran kebencian mengenai masalah wayang.
"(Persoalan wayang) ramai di saat kasus Wadas yang mengerikan, minyak goreng hilang, tempe tahu sulit, JHT, IKN pusing, dan lain-lain. Fokus, fokus," pungkasnya.
Baca Juga: Gus Miftah soal Heboh Wayang: Pokoknya Miftah Salah dan Harus Minta Maaf!
Sontak, cuitan Mardani mengenai kasus wayang ini langsung mendapatkan atensi warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitan itu sedikitnya telah mendapatkan 340 retweet dan 1.200 tanda suka.
Warganet juga membanjiri kolom komentar dengan beragam pendapat. Mereka menuliskan beragam komentar, mulai dari mendukung pernyataan Mardani sampai mengkritiknya.
"Dan anehnya lagi pemain wayangnya ustadz Miftah. Memalukan," sentil warganet.
"Dari sini kita paham PKS adalah wahabi yang anti budaya Jawa," kritik warganet.
"Pertanyaannya sederhana, ketika situ bisa bilang bahwa budaya wayang tidak mengajarkan kekerasan, kebencian, bully, menghajar. Lalu kenapa situ kicep ketika ada pihak yang menghendaki wayang untuk dimusnahkan?" tanya warganet.
"Beginikah gaya tri Gus abal-abal, mengalihkan isu, mengincar komisaris! Pansos sama artis masih nggak laku! Mencoba alih pansos sama ulama terkenal melalui wayang ciptaannya si Miftah yang tidak beradab!" tambah yang lain.
Tag
Berita Terkait
-
Gus Miftah soal Heboh Wayang: Pokoknya Miftah Salah dan Harus Minta Maaf!
-
Temuan 345,6 Kiloliter Minyak Goreng CV Sinar Laut Segera Didistribusikan, 1.000 Dus Per Kabupaten/Kota
-
Emak-emak Ini Tak Menyerah Usai Gagal Dapat Minyak Goreng Setelah Tiga Kali Antre Selama Berjam-jam
-
Ijab Kabul 3 Kali, Pengantin Nikah Dengan Maskawin 1 Liter Minyak Goreng, Sah!
-
Gawat, Minyak Goreng Curah di Bandar Lampung Hilang di Pasaran
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu