Suara.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendesak pemerintah daerah maupun sekolah untuk transparan ketika ada kasus konfirmasi positif Covid-19 selama pembelajaran tatap muka.
Sekjen Kemendikbudristek, Suharti mengatakan sekolah dilarang keras menutup-nutupi kasus konfirmasi positif Covid-19 karena akan membahayakan kesehatan warga sekolah.
"Tentu semua harus transparan. Tidak boleh ada yang ditutupi agar pelacakan bisa dijalankan dengan benar untuk menjamin tidak semakin menyebar. Keselamatan warga sekolah menjadi tanggung jawab semua," kata Suharti saat dihubungi Suara.com, Kamis (24/2/2022).
Dia juga menjelaskan bahwa aturan penutupan sekolah sementara karena kasus Covid-19 sudah diatur dalam Surat Keputusan Bersama 4 Menteri.
"Penutupan sekolah ada ketentuannya. Meskipun ada yang terpapar tapi jika tidak ada klaster atau positivity rate tidak sampai 5 persen atau kode hitam (positif atau kontak erat) tidak sampai 5 persen maka sekolah tidak perlu tutup. Tetapi kelas yang ada kasus positif yg dihentikan sementara," jelasnya.
Pernyataan Suharti ini merespon viralnya kabar di media sosial bahwa masih ada sekolah yang tetap melakukan PTM dengan kondisi ada siswa atau guru terpapar Covid-19.
Akun media sosial Twitter @tanyakanrl membagikan tangkapan layar berisi curhatan seseorang tentang sekolahnya yang masih menggelar PTM.
Padahal dia mengetahui apabila ada 5 orang di sebuah sekolah yang terkonfirmasi positif covid. Dia pun memberitahu jika guru-guru meminta para murid untuk tutup mulut.
"Guru-gurunya juga cuma suruh muridnya tutup mulut," ujarnya seperti dikutip oleh Suara.com, Senin (21/02/2022).
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Polisi Perpanjang Penundaan Balap Jalanan di Bekasi Hingga April
Tujuannya agar sekolah itu tidak dilaporkan ke pihak berwenang. Orang yang curhat ini menginformasikan bahwa sekolah tersebut berada di Bandung.
Berita Terkait
-
Kasus Covid-19 Meningkat, Polisi Perpanjang Penundaan Balap Jalanan di Bekasi Hingga April
-
Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron atau Delta? Kenali Ciri dan Gejalanya Masing-Masing!
-
4 Gejala Awal Kena Omicron pada Orang Dewasa: Tenggorokan Gatal hingga Sakit Sekujur Tubuh, Jangan Abaikan Tanda Ini!
-
Pinjam Gedung Embarkasi Haji Batakan untuk Isoter, Pemkot Balikpapan Dapat Tenggat Sampai April oleh Pemprov Kaltim
-
Rumah Sakit Rujukan di Garut Rawat 178 Orang pasien COVID-19 Bergejala Berat
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!