Suara.com - Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, menyebut ada kekhawatiran sub varian Omicron BA.2 atau biasa dikenal dengan istilah Son of Omicron akan menjadi varian yang berbahaya baru setelah Omicron.
Dwi menegaskan bahwa Omicron bukanlah varian terakhir karena mutasi Covid-19 masih terus terjadi selama penularan virus masih ada di dunia, pencegahannya tetap dengan vaksinasi Covid-19.
"Kenapa covid-19 ini masih tinggi? ya tentunya karena adanya terus varian of concern, sekarang hati-hati BA.2 yang merupakan sub varian dari Omiron ini kemungkinan akan menjadi varian of concern baru," kata Dwi dalam diskusi RCCE, Jumat (25/2/2022).
Meski BA.2 belum dinyatakan terlihat berbahaya di Indonesia, Dewi berharap Son of Omicron ini tidak menjadi varian baru yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia sebagai varian of concern atau varian yang berbahaya.
"Karena dengan kecepatan penularan yang kemungkinan juga severitasnya juga lebih dari omicron yang general atau BA.1.1 itu, ini kita pantau terus dengan adanya surveilans genome sequencing bagaimana ini BA.2 yang dikhawatirkan jadi rising star," ucapnya.
Diketahui, sejauh ini WHO telah menetapkan lima varian of concern Covid-19 karena dinilai lebih mudah menular, menyebabkan penyakit yang lebih parah, secara signifikan mengurangi netralisasi oleh antibodi, virus dapat mengurangi efektivitas pengobatan, vaksin atau diagnosis.
Ada pun kelima varian of concern itu antara lain; Alpha (B.1.1.7) pertama kali terdeteksi di Inggris, Varian Beta (B.1.351) pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.
Lalu, Varian Gamma (P.1) pertama kali terdeteksi di Brasil. Varian Delta (B.1.617.2) yang menyebar luas di India, Varian Omicron (B.1.1.529) pertama kali terdeteksi d Botswana Afrika Selatan.
Baca Juga: Kasus Positif COVID-19 Ditemukan di Palembang, Dinkes Sumsel: Warga Kurangi Perjalanan
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Pasar Jaya Gerak Cepat, Penampungan 350 Pedagang Kramat Jati Siap dalam 3 Hari
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati