Suara.com - Invasi Rusia dibarengi serangan siber secara masif terhadap situs pemerintahan dan perbankan di Ukraina. Gelombang serangan disiapkan dengan matang dan diniatkan untuk menebar kebingungan di kalangan warga sipil.
Pada hari invasi Rusia, Kamis (24/2), seratusan komputer di Ukraina, Latvia dan Lithuania dikabarkan menjadi korban serangan malware perusak data.
Kebanyakan target serangan adalah "organisasi-organisasi besar,” kata Jean-Ian Boutin, peneliti laboratorium digital, ESET.
Penyelidikan mengungkap serangan sudah direncanakan sejak tiga bulan lalu. Sehari sebelumnya, serangan DDoS menghantam situs-situs pemerintah, yang disusul pemadaman internet secara sporadis di penjuru negeri, lapor Doug Madory, Direktur Analisa Internet di Kentik Inc. sebuah perusahaan keamanan siber Inggris.
Serangan denial-of-service (DDoS), yang membanjiri situs sasaran dengan data sampah sehingga tidak bisa diakses, diyakini didalangi oleh dinas rahasia Rusia, GRU, klaim AS dan sekutunya.
Dinas keamanan siber Ukraina mengatakan, jejaring seluler nasional sempat mengalami gangguan, dan "berada di bawah stres tingkat tinggi saat ini,” imbuh Madory yang memantau penggunaan internet di Ukraina.
Rusia diklaim ikut menyusupi dan membonceng infrastruktur internet di Ukraina untuk kepentingan militer.
Otoritas di Ukraina misalnya memublikasikan sederet kanal media sosial yang menyebarkan "disinformasi aktif” dan sebabnya diminta untuk dihindari.
Target ekonomi
Baca Juga: Sejauhmana Ukraina Bisa Bertahan Menghadapi Serangan Rusia?
Perusahaan keamanan siber, Symantec, mengaku mendeteksi virus malware buatan Rusia di tiga kontraktor pemerintahan Ukraina, dengan cabang di Latvia dan Lituania.
Repotnya, kedua negara Baltik itu merupakan anggota NATO. "Para penyerang membidik target-target ini tanpa peduli di mana mereka berlokasi,” kata Vikram Thakur, Direktur Teknik Symantec.
"Ketiga kontraktor, memiliki kedekatan dengan pemerintah Ukraina,” imbuhnya.
Analis keamanan siber Inggris, Chester Winievski, mengaku tidak terkejut oleh serangan tersebut.
"Rusia kemungkinan besar sudah merencanakan ini sejak berbulan lalu,” kata dia.
Menurutnya, serangan tersebut adalah "pesan dari Kremlin bahwa mereka telah merusak sejumlah besar infrastruktur Ukraina, dan menunjukkan kemampuan peneterasi yang tinggi.”
Berita Terkait
-
Kado Kemanusiaan dari Bundaran HI: Warga Jakarta Donasi Rp3,1 Miliar untuk Korban Bencana di Sumatra
-
Wali Kota Hasto Pasang Target Jam 2 Dini Hari Sampah Malam Tahun Baru di Kota Jogja Sudah Bersih
-
Bundaran HI Jadi Lautan Manusia, Pesta Kembang Api Tetap Hiasi Langit Penghujung Tahun Ibu Kota
-
Polisi Berkuda Polri Jaga Monas di Malam Tahun Baru, Warga Antusias hingga Antre Foto
-
Ogah Terjebak Macet, Wali Kota Jogja Pilih Naik Motor Pantau Keramaian Malam Tahun Baru
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Kado Kemanusiaan dari Bundaran HI: Warga Jakarta Donasi Rp3,1 Miliar untuk Korban Bencana di Sumatra
-
Wali Kota Hasto Pasang Target Jam 2 Dini Hari Sampah Malam Tahun Baru di Kota Jogja Sudah Bersih
-
Bundaran HI Jadi Lautan Manusia, Pesta Kembang Api Tetap Hiasi Langit Penghujung Tahun Ibu Kota
-
Polisi Berkuda Polri Jaga Monas di Malam Tahun Baru, Warga Antusias hingga Antre Foto
-
Ogah Terjebak Macet, Wali Kota Jogja Pilih Naik Motor Pantau Keramaian Malam Tahun Baru
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra