Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah Kepala Negara yang taat konstitusi.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, lebih lanjut ia menyebut, Presiden dipastikan tidak akan menerima usulan perpanjangan masa jabatan lewat penundaan Pemilu 2024.
"Pakai nalarmu yang sehat dalam berpolitik agar Anda lebih santun. Jangan pernah memaksakan Presiden atau siapa saja," kata Ngabalin dalam sebuah video singkat yang dirilis di laman twitter pribadinya sebagaimana dilansir wartaekonomi, Sabtu (5/2/2022).
Dalam video itu, Ngabalin memang tidak menyebut nama siapapun, tetapi sebagaimana diketahui bersama, usulan penundaan Pemilu 2024 ini dicetus oleh trio Ketua Umum (Ketum) Partai Politik.
Ketika Ketum parpol itu yakni Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
Baru-baru ini, nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Panjaitan juga terseret dalam isu ini. Dia disebut-sebut menjadi dalang dalam rencana penundaan Pemilu 2024.
Ngabalin memastikan, dari jauh-jauh hari, Jokowi sudah menegaskan untuk tidak menambah masa jabatannya lewat penundaan Pemilu, sebab itu sama saja mengangkangi konstitusi yang mengamanatkan Pemilu mesti digelar dalam lima tahun sekali.
"Presiden patuh, tunduk dan taat pada UUD 1945. Hanya dua periode, sebagai seorang reformis Jokowi paham itu.#WaspadaPolitisiRadikal," tuturnya.
Ngabalin melanjutkan, jika seorang kepala negara di Indonesia yang ingin memerintah lebih dari dua periode, maka jelas itu melanggar Undang-undang Dasar 1945.
Baca Juga: Soal Penundaan Pemilu 2024, Demokrat ke Jokowi: Tunjukan Keseriusan Jaga Konstitusi!
"Sumpah jabatan Presiden sebelum dilantik seperti itu (taat pada UU)," tuntasnya.
Berita Terkait
-
Andi Arief Sindir Jokowi Tak Tegas soal Wacana Penundaan Pemilu: Ambisi Besar Bapak Malah Terlihat
-
Sempat Dukung Perpanjangan Jabatan Presiden, Golkar Diam-diam Membelot, Kini Disebut Tolak Penundaan Pemilu
-
CPCS Ajak Patuhi Konstitusi Dalam Merespons Wacana Penundaan Pemilu
-
Fahri Hamzah Ngotot Bukan Pendukung Jokowi, Ogah Jadi Bagian dari Pemerintah
-
Soal Penundaan Pemilu 2024, Demokrat ke Jokowi: Tunjukan Keseriusan Jaga Konstitusi!
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta