Neo-Nazi tidak hanya berkembang di Jerman saja, akan tetapi juga merambah ke negara-negara lain di Eropa. Khususnya di negara yang pernah terlibat dalam Perang Dunia II.
Dalam Rusia sendiri, Ideologi Neo-Nazi juga dikabarkan berkembang setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991. Neo-Nazi mulai menyebarkan ide-idenya di wilayah Eropa Timur sebagai bentuk perlawanan terhadap kemenangan kaum liberal.
Neo-Nazi di Rusia kala itu memakai Swastika sebagai simbol kehadirannya. Selain itu, Neo-Nazi di Rusia memiliki ciri-ciri antara lain bersifat rasisme, antisemitisme, Islamofobia, homofobia dan xenofobia yang ekstrem terhadap orang-orang dari Asia.
Selain Rusia, pengaruh Neo-Nazi juga mulai merambah pada negara-negara pecahan Uni Soviet seperti Ukraina, Estonia dan Latvia. Di Ukraina sendiri pengaruh Neo-Nazi ditandai dengan berdirinya Partai Sosial-Nasional pada 1991. Partai tersebut menggabungkan nasionalisme radikal dengan Neo-Nazi.
Isu Neo-Nazi di Ukraina kembali mencuat melalui pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sehingga Putin menekankan kepada negara-negara lain untuk tidak mengganggu misi Rusia di Ukraina. Jika tidak, maka Rusia akan memberikan ancaman mematikan.
Itulah tadi ulasan mengenai apa itu Neo-Nazi? Sejarah serta kemunculannya yang memicu Invasi Rusia terhadap Ukraina. Semoga menambah wawasan Anda!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU